Bisnis.com, JAKARTA – Investor saat ini mungkin masih terpaku pada isu gejolak politik terbaru di Washington, tetapi menurut sejumlah analis sebenarnya ada bahaya lama yang sekarang makin membesar yakni risiko dari Korea Utara.
Sejumlah analis Citigroup Inc termasuk Kepala Ekonom Bagi Asia Pacific Johanna Chua dalam risetnya mengingatkan pasar keuangan perlu untuk lebih peduli terhadap risiko dari Korea Utara yang memiliki senjata nuklir
Retorika Bellicose dan provokasi militer termasuk tes senjata nuklir bukanlah hal baru bagi kediktatoran di Pyongyang, namun para analis mengatakan bahwa ada alasan kuat untuk meyakini bahwa risiko akan semakin tinggi sekarang daripada di masa lalu.
Adapun alasannya a.l rezim Korea Utara menjadi lebih tidak terprediksi di bawah Kim Jong-Un, program rudal balistik negara tersebut membuat kemajuan teknologi.
Selanjutnya, kebijakan luar negeri AS lebih tidak dapat diprediksi, dengan administrasi Trump yang berjanji untuk mempertimbangkan semua opsi.
Selain itu, China telah meningkatkan tekanan pada Korea Utara, dan memacu kritikan tetangganya, meskipun China mungkin masih lebih memilih Korea Utara yang memiliki senjata nuklir daripada negara yang gagal.
“Sulit untuk memperkirakan sesuatu selain volatilitas yang lebih tinggi dalam jangka pendek. Namun, ada risiko yang jelas untuk rantai pasokan dan kepercayaan global, sama halnya dengan implikasi pada arus modal yang dapat mengganggu keseimbangan pasar," tulis analis Citigroup seperti dikutip dari Bloomberg, Senin (22/5/2017).