Bisnis.com, JAKARTA – Mata uang euro melemah tipis terhadap dolar AS di tengah minimnya reaksi kemenangan Emmanuel Macron di pemilihan presiden Prancis.
Nilai tukar euro terpantau melemah 0,23% atau 0,0025 poin ke level US$1,0973 per euro pada pukul 07.47 WIB setelah dibuka menguat tipis 0,01% di level US$1,0999.
Pergerakan tersebut mengindikasikan lebih minimnya reaksi pada kemenangan Macron dibanding pada saat pemilu putaan pertama lalu, saat euro naik hampir 2% dalam 15 menit setelah pembukaan.
Dengan jajak pendapat secara konsisten menunjukkan Macron unggul menjelang putaran kedua, pasar sebagian besar telah memperhitungkan kemenangan calon presiden dari kubu moderat tersebut.
Macron menang melawan kandidat anti-euro Le Pen dengan perolehan suara 65% banding 35%, menurut perkiraan empat lembaga hitung cepat. Lebih besar dari yang diperkirakan oleh survei sebelum pemilihan.
Kekalahan Le Pen menghapus kekhawatiran yang menyelimuti mata uang euro tahun ini dan akan memperkuat prospek jangka panjangnya, menurut para analis.
Baca Juga
"Pertanyaannya sekarang adalah apakah investor uang riil yang sebelumnya ragu-ragu untuk lebih berkomitmen pada aset zona euro sekarang akan lebih percaya diri," kata Ray Attrill, kepala analis valuta asing National Australia Bank Ltd (NAB), seperti dikutip Bloomberg.
NAB masih mengharapkan euro untuk terus menguat dalam beberapa pekan dan bulan mendatang untuk mengantisipasi Bank Sentral Eropa yang mengungkapkan keyakinan bahwa risiko penurunan pada ekonomi zona eropa semakin mereda.
“(Hasil pemungutan suara) harus mendukung euro, meskipun pasar sudah memperkirakan Macron akan menang," kata Athanasios Vamvakidis, kepala analis mata uang G-10 di Bank of America Merrill Lynch.