Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia memperkirakan kurs rupiah pada perdagangan hari ini, Kamis (4/5/2017) dipengaruhi sejumlah sentimen.
“Fokus beralih ke pengumuman pertumbuhan PDB kuartal I/2017 yang diperkirakan membaik mendekati 5% YoY,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima hari ini, Kamis (4/5/2017).
Sebelumnya pasar uang menunggu putusan bank sentral Amerika Serikat terkait Fed Rate. Ternyata pada rapat Mei, Federal Reserve memutuskan mempertahankan Fed Funds Rate (FFR) target.
Namun, Fed masih optimistis. Tertuang dalam pada kesimpulan FOMC meeting, yang dirilis dini hari tadi walaupun performa perekonomian AS di kuartal I/2017 relatif buruk.
Indeks dolar merespons dengan penguatan dan dibarengi kenaikan yield UST.
“Menandakan meningkatnya peluang kenaikan FFR target lanjutan pada FOMC meeting Juni2017,” kata Rangga.
Dari AS, pasar uang saat ini menunggu rilis pertambahan tenaga kerja non-pertanian AS yang dirilis Jumat malam.
Sementara itu, dikemukakan r upiah menguat di perdagangan Rabu, sejalan dengan pelemahan dollar yang merata di Asia.
“Tetapi masih negatifnya sentimen dalam negeri jelang pengumuman S&P serta dollar index yang mulai kembali kuat, bisa meminta pelemahan rupiah dalam jangka pendek,” ujar Rangga.
Apalagi, tambahnya, harga komoditas belum juga pulih.