Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DOLAR AS: Ekspektasi Penaikan Suku Bunga AS Dorong Indeks Berbalik Naik

Indeks dolar AS yang mengukur kekuatan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama naik 0,07% atau 0,072 poin ke 99,048 pada pukul 13.54 WIB.
Dolar AS./.Bloomberg
Dolar AS./.Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan dolar AS berbalik naik pada perdagangan siang ini (Rabu, 3/5/2017), seiring penantian pasar atas petunjuk prospek penaikan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve.

Indeks dolar AS yang mengukur kekuatan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama naik 0,07% atau 0,072 poin ke 99,048 pada pukul 13.54 WIB.

Sebelumnya, indeks dolar dibuka turun 0,06% atau 0,061 poin di posisi 98,915, setelah kemarin berakhir melemah 0,10% atau 0,101 poin di 98,976.

Pada saat yang sama, nilai tukar yen siang ini melemah 0,07% atau 0,08 poin ke 112,07 per dolar AS setelah dibuka dengan penguatan 0,11% di posisi 111,87.

Seperti dilansir Reuters, The Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuannya pada pertemuan kebijakan yang berakhir hari ini waktu setempat.

Namun, perhatian para investor akan tertuju pada petunjuk dari pertimbangan The Fed terhadap sejumlah data ekonomi akhir-akhir ini untuk membuka peluang kenaikan suku bunga dalam pertemuan kebijakan yang digelar berikutnya pada Juni.

Pergerakan greenback sebelumnya turun dari level tertinggi dalam enam pekan setelah data penjualan otomotif AS yang dirilis pada Selasa menambah kekhawatiran tentang gambaran ekonomi AS.

“Kekhawatiran mengenai risiko geopolitik seperti Korea Utara telah membebani dolar terhadap yen akhir-akhir ini. Namun, fokusnya beralih pada apakah (kekuatan) fundamental ekonomi AS benar-benar berdampak,” ujar Satoshi Okagawa, senior global markets analyst untuk Sumitomo Mitsui Banking Corporation, seperti dikutip dari Reuters.

Menurut CME FedWatch, penaikan tingkat suku bunga oleh The Fed pada pertemuan kebijakan Juni memiliki kemungkinan sekitar 70%.

Aktivitas manufaktur AS melambat pada April, sementara tingkat belanja konsumen tidak mengalami perubahan pada Maret dan indeks inflasi utama mencatatkan penurunan bulanan pertama sejak 2001. Meski demikian, para ekonom masih mengharapkan kenaikan suku bunga acuan pada Juni seiring mengetatnya pasar tenaga kerja.

Pergerakan greenback naik terhadap yen selama beberapa pekan terakhir seiring berkurangnya sikap penghindaran risiko oleh para investor, yang sebagian ditopang oleh meredanya kekhawatiran seputar tensi geopolitik.

“Masih ada data [ekonomi] lainnya termasuk data pekerjaan, jadi data tersebut benar-benar harus dipantau,” tambahnya, seraya merujuk pada rilis laporan nonfarm payrolls pada Jumat.

 

Posisi indeks dolar AS                                       

3/5/2017

(Pk. 13.54 WIB)

99,048

(+0,07%)

2/5/2017

98,976

(-0,10%)

1/5/2017

99,077

(+0,03%)

28/4/2017

99,050

(-0,03%)

27/4/2017

99,076

(+0,03%)

 

 

 

 

 

 

Sumber: Bloomberg

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper