Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Emiten Perkebunan Grup Indofood Ini Melonjak 400% di Kuartal I/2017

Emiten perkebunan Grup Indofood PT Salim Ivomas Pratama Tbk. membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 400% year-on-year pada kuartal I/2017 menjadi Rp340,06 miliar.
Ilustrasi kelapa sawit/Reuters-Samsul Said
Ilustrasi kelapa sawit/Reuters-Samsul Said

Bisnis.com, JAKARTA--Emiten perkebunan Grup Indofood PT Salim Ivomas Pratama Tbk. membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 400% year-on-year pada kuartal I/2017 menjadi Rp340,06 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan kuartal I/2017 yang dipublikasikan Jumat (28/4/2017), penjualan emiten berkode saham SIMP ini mencapai Rp4,4 triliun. Capaian tersebut meningkat 39,81% dibandingkan raihan pada kuartal I/2016 yang tercatat sebesar Rp3,15 triliun.

Kenaikan penjualan terutama disebabkan oleh kenaikan harga jual rata-rata dan volume penjualan produk sawit dari Divisi Perkebunan, serta peningkatan penjualan dari Divisi Minyak dan Lemak Nabati.

Data perseroan mencatat, volume penjualan CPO sepanjang Januari-Maret 2017 tumbuh 6% year-on-year menjadi 227.000 ton, PK, PKO dan PKE naik 23% menjadi 57.000 ton, gula turun 48% menjadi 2.000 ton, karet naik 6% menjadi 3.200 ton, dan bibit sawit turun 5% menjadi 2.300 ton.

Peningkatan penjualan tersebut ditopang oleh kenaikan produksi kebun sawit perseroan. Pada kuartal I/2017, produksi tandan buah segar kebun SIMP naik 16% yoy menjadi 1 juta ton, produksi CPO naik 12% yoy menjadi 208.000 ton, dan produksi palm kernel naik 16% menjadi 51.000 ton.

Adapun tingkat rendemen CPO (minyak sawit) dan rendemen PK (inti sawit) masing-masing sebesar 21,9% dan 5,3% pada kuartal I/2017.

Di tengah kenaikan produksi, volume penjualan, dan harga jual, beban biaya SIMP relatif stabil. Akibatnya, laba bersih yang dikantongi induk PT PP London Sumatra Indonesia Tbk. ini kian bertambah.

Pada kuartal I/2017, laba bersih SIMP naik 401,85% yoy dari Rp67,76 miliar menjadi Rp340,06 miliar. Laba per saham dasar pun meningkat dari Rp4 menjadi Rp22 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor : Maftuh Ihsan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper