Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BURSA ASIA: Jelang Rilis PDB AS, Indeks MSCI Asia Pacific Turun

Indeks MSCI Asia Pacific turun 0,2% pada pukul 1.12 siang waktu Tokyo (pukul 11.12 WIB), setekah menanjak untuk enam sesi perdagangan berturut-turut sebelumnya.
Bursa Asia MSCI/Reuters
Bursa Asia MSCI/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan bursa saham di Asia turun pada perdagangan siang ini, Jumat (28/4/2017), di saat kekhawatiran geopolitik meningkat dan para investor mencermati laporan keuangan perusahaan menjelang rilis data pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS). 

Indeks MSCI Asia Pacific turun 0,2% pada pukul 1.12 siang waktu Tokyo (pukul 11.12 WIB), setelah menanjak untuk enam sesi perdagangan berturut-turut sebelumnya.

Indeks tersebut telah naik 1,4% pekan ini dan bersiap untuk penguatan bulanan keempat atau rentetan penguatan terpanjang sejak April 2015.

Seperti dilansir Bloomberg, kekhawatiran geopolitik terus melanda pasar. Dalam suatu wawancara dengan Reuters, Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa dia melihat kemungkinan konflik yang besar dengan Korea Utara terkait program nuklirnya, meskipun dia lebih memilih solusi diplomatik untuk menghadapinya.

Pemerintahan Presiden Trump telah menggerakkan pasar pekan ini, setelah mengumumkan rencana untuk memotong tarif pajak serta memberi beragam isyarat atas niatnya terhadap perjanjian perdagangan di Amerika Utara.

Di sisi lain, pergerakan saham global masih berada di kisaran level tertingginya di saat prediksi para investor atas pertumbuhan ekonomi global yang lebih baik serta laporan keuangan yang lebih kuat dari sejumlah perusahaan besar dunia, mengangkat sentimen pasar.

Laba China Construction Bank Corp. naik pada kuartal pertama. Sementara itu, Industrial & Commercial Bank of China Ltd, Agricultural Bank of China Ltd., dan Bank of China Ltd. dijadwalkan untuk melaporkan hasilnya hari ini.

Di Eropa, Presiden European Central Bank (ECB) Mario Draghi menunjukkan antusiasme yang lebih besar mengenai keadaan ekonomi di zona Eropa, seraya memperingatkan bahwa tekanan inflasi masih terlalu lemah untuk adanya pengurangan stimulus.

Bank of Japan (BOJ) sebelumnya telah memutuskan untuk mempertahankan kebijakan moneternya sambil menurunkan prediksi inflasi. Hal ini menggarisbawahi bahwa masih jauhnya langkah untuk meninggalkan kebijakan pelonggaran moneternya.

Sementara itu, pihak kongres AS mempertimbangkan berlanjutnya resolusi untuk menghindari adanya penutupan pemerintahan (government shutdown). Fokus pasar saat ini tertuju data produk domestik bruto (PDB) AS yang akan dirilis hari ini waktu setempat. Ekonomi AS diproyeksi berekspansi dengan tingkat tahunan 1% pada kuartal pertama, laju terlemah dalam setahun.

Sejalan dengan indeks MSCI, indeks Topix Jepang turun 0,3% dan indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,1%. Indeks Shanghai Composite melandai 0,3%, sementara indeks Hang Seng melemah 0,5% dan indeks Kospi Korea Selatan tergelincir 0,1%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper