Bisnis.com, JAKARTA--Emiten PT Aneka Gas Industri Tbk. berencana untuk menambah 11 stasiun pengisian gas industri (filling station) dengan mengalokasikan belanja modal sebesar Rp300 miliar pada tahun ini.
Rachmat Harsono, Wakil Direktur Utama Aneka Gas Industri, menuturkan perseroan memiliki 80 filling station yang tersebar di 23 provinsi di Indonesia pada akhir 2016. Selain itu, emiten Grup Samator ini mengoperasikan 44 pabrik gas industri.
"Kami mau tambah 11 filling station, jadi total ada 91 filling station. Kami mulai masuk ke NTB, Maluku, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Barat," tuturnya, Kamis (27/4).
Menurut Rachmat, perseroan mengalokasikan dana belanja modal sebesar Rp300 miliar pada tahun ini. Sumber capital expenditure berasal dari dana hasil penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham senilai Rp843,33 miliar pada September 2016.
Pembangunan satu unit filling station diestimasi membutuhkan dana investasi Rp6 miliar-15 miliar tergantung kapasitas gas industri 3.300 KKal per meter kubik hingga 9.000 KKal per meter kubik.
Rachmat menambahkan perseroan membidik pertumbuhan pendapatan sebesar dobel digit atau sekitar 15%-20% pada tahun ini.
Pada 2016, misalnya, emiten berkode saham AGII ini mencetak pertumbuhan penjualan bersih sebesar 15,75% menjadi Rp1,65 miliar.
Peningkatan penjualan bersih didorong peningkatan volume penjualan gas sebesar 17,27% dan kenaikan nilai penjualan produk gas sebesar 13,87% menjadi Rp1,49 triliun. Selain itu, penjualan jasa dan peralatan juga meningkat 36,75% menjadi Rp160,15 miliar.
"Permintaan produk gas industri meningkat. Produksi juga naik seiring mulai beroperasinya pabrik baru milik perseroan dan entitas anak di Jawa dan luar Jawa," pungkasnya.