Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PPRO Tambah Lahan 2,2 Hektar

Emiten properti PT PP Properti Tbk. telah mengakuisisi lahan seluas 2,2 hektar di Surabaya, Jawa Timur, untuk pengembangan proyek baru perseroan.
Direktur Utama PT PP Properti Tbk Taufik Hidayat (kiri) berbincang dengan Preskom Lukman Hidayat, seusai rapat umum pemegang saham tahunan perseroan, di Jakarta, Rabu (8/3)./JIBI-Endang Muchtar
Direktur Utama PT PP Properti Tbk Taufik Hidayat (kiri) berbincang dengan Preskom Lukman Hidayat, seusai rapat umum pemegang saham tahunan perseroan, di Jakarta, Rabu (8/3)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten properti PT PP Properti Tbk. telah mengakuisisi lahan seluas 2,2 hektar di Surabaya, Jawa Timur, untuk pengembangan proyek baru perseroan.

Taufik Hidayat, Direktur Utama PP Properti mengatakan, cadangan lahan baru tersebut tepatnya berada di Wiyung, Surabaya, dan akan dibangun lima menara apartemen.

Proyek tersebut akan dibangun melalui anak usaha yang telah dibentuk dengan pemilik lahan tersebut, yakni PT Gunungsari Saktijaya. Emiten dengan kode PPRO ini menggenggam porsi saham mayoritas dalam perusahaan patungan tersebut, yakni 80%.

Taufik mengatakan, perseroan melihat adanya potensi besar di Surabaya bagi pasar hunian kelas menengah, mengingat kota ini adalah kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta dengan jumlah kelas menengah yang terus bertumbuh.

“Ekspansi ini akan menambah portofolio perusahaan yang pada akhirnya akan menjaga pertumbuhan kinerja dalam jangka panjang,” ujar Taufik melalui keterangan resmi, Senin (10/4/2017).

Indaryanto, Direktur Keuangan PPRO mengatakan, perseroan akan memulai proyek di Wiyung dengan satu menara pertama tahun ini. Proyek tersebut merupakan satu dari lima proyek apartemen yang akan diluncurkan tahun ini.

Selain menara pertama Wiyung, akan dibangun juga menara pertama Tlogo Mas di Malang, Menara Pertama Grand Shamaya di Surabaya, menara pertama di Jababeka-Cikarang, dan menara kedua di D Alton Semarang.

Dengan semua proyek baru itu, PPRO menargetkan marketing sales tahun ini akan tumbuh 20% menjadi Rp2,99 triliun dibandingkan tahun lalu Rp2,49 triliun. Laba bersih juga ditargetkan meningkat 20% dari realisasi tahun lalu Rp365 miliar menjadi Rp438 miliar.

Sebelum ekspansi di Wiyung, PPRO sudah memiliki sejumlah proyek lain di Surabaya, seperti Gand Dharmahusada Lagoon, Grand Sungkono Lagoon dan Pavillion Permata. Proyek yang dibangun pun tidak hanya apartemen, tetapi juga properti investasi seperti hotel dan mal.

Selain di Wiyung, PPRO juga sudah menambah lahan lainnya di Surabaya, yakni di Embong Sawo. Saat ini, proyek di kawasan itu masih dalam tahap desain.

Taufik mengatakan, peningkatan cadangan lahan merupakan strategi perseroan untuk memastikan kesinambungan pertumbuhan. Tahun ini, PPRO akan menggelar right issue senilai Rp1,5 triliun yang sebagian besar akan dimanfaatkan untuk peningkatan cadangan lahan antara 10 hektar hingga 20 hektar.

Adapun, hingga akhir 2016, PPRO memiliki cadangan lahan seluas 60 hektar, jauh lebih kecil dibandingkan sejumlah pesaingnya. Oleh karena itu, perseroan berkepentingan untuk memperkuat cadangan lahan ini untuk memudahkan ekspansi.

Cadangan lahan perseroan saat ini tersebar di sejumlah wilayah, yakni di Jabodebek, Cikarang, Lombok, Surabaya, Semarang, dan Jawa Barat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper