Bisnis.com, JAKARTA- Waterfront Securities Indonesia mengemukakan aksi sejumlah saham menjadi perhatian pasar pada perdagangan hari ini, Jumat (31/3/2017).
Octavianus Marbun, Analis PT Waterfront Securities Indonesia mengatakan saham tersebut adalah:
- SRIL Tetapkan Bunga Obligasi US$150 Juta Pada 6,875%
PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) menetapkan bunga sebesar 6,875% per tahun untuk surat utang senilai USD150 juta yang akan diterbitkan perusahaan melalui anak usaha yang dimiliki 100% yakni Golden Legacy Pte Ltd. Surat utang ini akan jatuh tempo pada tahun 2024 yang dijamin dengan jaminan perusahaan yang diberikan perseroan dan anak perusahaan PT Sinar Pantja Djaja (SPD). Dana hasil bersih penerbitan surat utang akan digunakan penerbit untuk melunasi seluruh jumlah yang terutang berdasarkan surat utang senior yang telah diterbitkan Golden Legacy dengan bunga 9% yang jatuh tempo 2019. Golden Legacy akan menyalurkan sisa dana bersih setelah pelunasan surat utang 2019 kepada Golden Mountain Textile and Trading Pte Ltd, suatu perusahaan yang didirikan berdasarkan hukum Singapura yang 100% sahamnya dimiliki Golden Legacy
- INDX Tidak Membukukan Pendapatan Pada Tahun 2016
PT Tanah Laut Tbk (INDX) tidak mencatatkan pendapatan pada periode hingga 31 Desember 2016 setelah meraih pendapatan Rp75,10 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Beban pokok pendapatan tercatat Rp13,25 miliar turun dari Rp68,11 miliar membuat rugi kotor tercatat Rp13,25 miliar setelah meraih laba kotor Rp6,99 miliar. Rugi usaha naik menjadi Rp19,77 miliar dari rugi usaha Rp705,93 juta di periode sama tahun sebelumnya. Penghasilan lain-lain bersih tercatat Rp2,16 miliar turun dari penghasilan lain-lain bersih Rp3,38 miliar. Rugi sebelum pajak diderita Rp17,61 miliar usai meraih laba sebelum pajak Rp2,67 miliar tahun sebelumnya. Rugi yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp17,88 miliar dari laba Rp1,83 miliar tahun 2015.
- ABBA Berencana Divestasi Dua Anak Usaha
PT Mahaka Media Tbk (ABBA) berencana untuk melepas dua entitas anak, yakni PT Avabanindo Perkasa dan PT Radionet Cipta Karya. ABBA akan menggelar RUPSLB dan RUPST pada 12 Mei 2017. Salah satu agenda dalam RUPSLB tersebut, yakni persetujuan atas rencana melakukan penjualan dan pengalihan saham milik perseroan dalam beberapa entitas anak. PT Avabanindo Perkasa merupakan anak usaha ABBA dengan porsi kepemilikan sebesar 95,94%. Entitas anak tersebut bergerak di bidang usaha perdagangan umum dan media luar ruang. PT Radionet Cipta Karya merupakan entitas asosiasi bidang investasi radio yang 20,8% sahamnya dimiliki oleh ABBA.
- JFE Steel & MISI Akuisisi 2,2% Saham ISSP
JFE Steel Corporation dan Marubeni-Itochu Steel Inc (MISI) mengumumkan akuisisi gabungan pada 2,2% saham yang beredar di PT. Steel Pipe Industry Indonesia Tbk (ISSP). Akuisisi gabungan 2,2% saham tersebut terdiri dari 1,46% saham untuk JFE Steel dan 0,73% saham milik MISI. Dengan akuisisi saham tersebut, ISSP menargetkan kenaikan penjualan dan pangsa pasar di Indonesia, serta memperluas akses pada pasokan baja yang stabil.
- Laba Bersih BIRD Turun 38,4%
PT Blue Bird Tbk (BIRD) meraih pendapatan neto Rp4,79 triliun hingga periode 31 Desember 2016 turun 12,4% dibandingkan pendapatan Rp5,47 triliun di periode sama tahun sebelumnya. Beban langsung turun menjadi Rp3,42 triliun dari Rp3,80 triliun dan laba bruto turun menjadi Rp1,37 triliun dari Rp1,67 triliun. Beban usaha naik menjadi Rp562,62 miliar dari Rp498,44 miliar dan laba usaha turun menjadi Rp807,27 miliar dari Rp1,17 triliun di periode tahun sebelumnya. Laba tahun berjalan yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp507,28 miliar turun 38,4% dari laba Rp824,02 miliar pada periode hingga 31 Desember 2015.
- ADES Bukukan Kenaikan Laba 70,4%
PT Akasha Wira Internasional Tbk (ADES) mencatat pendapatan usaha sebesar Rp887,66 miliar di periode yang berakhir 31 Desember 2016 naik 32,5% dibandingkan Rp669,72 miliar pada periode sama tahun sebelumnya. Laba yang dapat didistribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp55,95 miliar naik 70,4% dari laba Rp32,83 miliar di periode hingga 31 Desember 2015