Bisnis.com, JAKARTA -- CIMB Securities Indonesia merekomendasikan add untuk saham PT Indosat Tbk. (ISAT) dengan target harga Rp8.100.
Pada kuartal IV/2016 EBITDA Indosat naik 0,8% dari kuartal sebelumnya (quarter-on-quarter/ q-o-q) atau meningkat 17% dari kuartal IV/2015 (year-on-year/ y-o-y). EBITDA 2016 sejalan dengan perkiraan CIMB Securities Indonesia.
Laba bersih inti pada kuartal IV tahun lalu mencapai Rp360 milliar, turun 13,6% q-o-q. Penurunan disebabkan tingginya beban lain-lain dan bunga minoritas.
Laba bersih inti sepanjang 2016 sebesar Rp1,11 triliun, melompat dari 2015 sebesar Rp73 miliar. Pendapatan mobile ISAT pada kuartal terakhir 2016 turun 1,5% q-o-q atau naik 5,1% y-o-y, lebih buruk dibanding peers-nya.
"Hal ini karena Indosat memotong penawaran agresif mereka pada harga paket data," tulis CIMB Securities Indonesia dalam riset yang terbit pada Jumat (17/3/2017).
Indosat menambah 2.271 base transceiver station (BTS) baru pada kuartal IV/2016, sebanyak 92% merupakan 3G/4G. Pada 2016 Indosat mengeluarkan belanja modal sebesar Rp7,3 triliun, sesuai dengan target sebesar Rp6,5 triliun hingga Rp7,5 triliun.
Net debt/EBITDA jauh membaik ke 1,41 kali, sedangkan pinjaman dolar tetap sebesar 12% dari total utang.
"Kami menaikan EBITDA 2017-2018 sedikit lebih tinggi sebesar, 0,3% hingga 1,5% disebabkan pembenahan setelah hasil kuartal IV/2016."
Setelah revisi, CIMB Securities Indonesia menargetkan EBITDA naik 9,7% pada 2017, ditopang oleh pertumbuhan pendapatan sebedsar 7,7% dan penaikan margin, sejalan dengan guide perusahaan.
Pada perdagangan Jumat (17/3/2017) harga saham ISAT ditutup di posisi Rp6.975, turun 0,36% dari penutupan hari sebelumnya. Kapitalisasi pasar yang dibentuk mencapai Rp37,90 triliun.