Bisnis.com, JAKARTA--PT HD Capital Tbk. membatalkan rencana merger dengan PT Sugih Bara Selaras.
Anong Wicaksono, Sekretaris Perusahaan HD Capital, menuturkan perseroan telah mendivestasi anak usaha yang bergerak di bidang sekuritas PT Hasta Dana Sekuritas Indonesia senilai Rp82,66 miliar kepada KGI Capital Asia Ltd.
Setelah itu, emiten berkode saham HADE ini mengajukan pencabutan izin usaha perusahaan efek sebagai perantara pedagang efek kepada Otoritas Jasa Keuangan.
"Sampai saat ini, perseroan belum menentukan bidang usaha yang akan dilakukan setelah melakukan divestasi anak perusahaan yang bergerak di bidang sekuritas," tulisnya dalam penjelasan tertulis kepada Bursa Efek Indonesia, Rabu (15/3).
Bidang usaha yang belum jelas juga disebabkan oleh batalnya rencana merger antara HADE dengan PT Sugih Bara Selaras.
Dalam prospektus ringkas yang dipublikasikan pada akhir Juni 2016, HADE mengungkap rencana perubahan kegiatan usaha utama seiring rencana merger dengan PT Tuah Guenong Halimon dan PT Sugih Bara Selaras.
Terkait rencana merger tersebut, HADE telah menandatangani nota kesepahaman penggabungan usaha dengan dua perusahaan tersebut pada 20 Mei 2016.
"Merger antara PT Sugih Bara Selaras dibatalkan. Hal ini menyebabkan perseroan hingga saat ini belum dapat menentukan bidang usaha," imbuhnya.
Saat ini, HADE hanya memiliki dua karyawan yang menjalankan kegiatan operasional dan sedang dalam proses untuk pindah kantor.
Hingga akhir Februari 2017, pegang saham HADE terdiri dari PT Maxima Financindo sebesar 33,83%, PT Maxima Investindo Utama 9,43%, Dana Pensiun Karyawan Bank Panin 9,56%, dan publik 47,17%.
Harga saham HADE terkulai di level harga Rp50 per saham sejak awal Maret 2017.