Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BSDE Kembali Mendapatkan Rating idAA-

Emiten properti PT Bumi Serpong Damai Tbk. kembali memperoleh peringkat idAA- dari PT Pemeringkat Efek Indonesia atau Pefindo dengan outlook stabil. BSDE dianggap berpeluang untuk kembali mencatatkan kinerja positif tahun ini, meski pasar properti masih melemah.

Bisnis.com, JAKARTA—Emiten properti PT Bumi Serpong Damai Tbk. kembali memperoleh peringkat idAA- dari PT Pemeringkat Efek Indonesia atau Pefindo dengan outlook stabil. BSDE dianggap berpeluang untuk kembali mencatatkan kinerja positif tahun ini, meski pasar properti masih melemah.

Pefindo memutuskan menetapkan kembali peringkat idAA- terhadap surat utang perseroan, yakni Obligasi Berkelanjutan I Tahap I dan II Tahun 2012 dan 2013, serta Obligasi Berkelanjutan II Tahap I Tahun 2016.

Adapun Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2012 dan Obligasi Berkelanjutan Tahap II Tahun 2013 memiliki nilai Rp2,665 triliun. Sementara itu, Obligasi Berkelanjutan II BSDE memiliki nilai maksimum Rp3 triliun yang akan diterbitkan selama dua tahun sejak efektifnya pernyataan pendaftaran, yakni 9 Juni 2016 hingga 9 Juni 2018.

Peringkat tersebut diberikan berdasarkan data dan informasi dari perseroan serta laporan keuangan tidak diaudit per 30 September 2016 dan laporan keuangan audit per 31 Desember 2015. Peringkat diberikan untuk periode 10 Maret 2017 hingga 1 Maret 2018.

Pefindo mengungkapkan, peringkat tersebut merefleksikan posisi bisnis BSDE yang sangat kuat di industri properti serta kemampuan perseroan yang sangat kuat untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya. Selain itu, BSDE memiliki proteksi arus kas yang kuat.

BSDE saat ini memiliki basis pengembangan di BSD City Serpong, Cibubur, Jakarta dan Bekasi. Perusahaan juga berkekspansi ke area lainnya seperti Balikpapan, Samarinda, Manado, Palembang, Semarang dan Surabaya.

Pefindo menjelaskan, peringkat masih memungkinkan untuk dinaikan jika BSDE mampu secara konsisten mencapai target pertumbuhan pendapatan dari ekspansi bisnis dan mengadopsi leverage keuangan yang lebih konservatif.

Menanggapi hal tersebut, Direktur BSDE Hermawan Wijaya mengatakan, peringkat ini memperlihatkan BSDE memiliki posisi yang kuat untuk terus berkembang, yang pada akhirnya menopang pertumbuhan kinerja berkelanjutan.

Bima Setiaji, Analis NH Korindo Sekuritas mengatakan, prospek kinerja penjualan BSDE tahun ini berpeluang meningkat karena keunggulan kompetitif yang dimiliki perusahaan. Hingga Februari lalu, BSDE sudah berhasil membukukan marketing sales Rp1,3 triliun, atau 18% dari target tahun ini Rp7,22 triliun.

Sebagian terbesar dari realisasi penjualan tersebut bukan dari penjualan hunian, melainkan dari penjualan lahan di BSD City, Tangerang, pada Mitsubishi Corporation dengan nilai mencapai Rp840 miliar.

Tahun lalu, keduanya juga telah menyepakati kerjasama untuk pengembangan di BSD City seluas 19 hektar untuk pengembangan sedikitnya 1.000 unit rumah.

“BSDE akan bagus tahun ini karena mereka juga punya lahan besar sehingga mereka bisa eksekusi penjualan dalam jumlah besar juga. Lokasi dan sarana di BSD City juga sudah maju, jadi ada keunggulan dibandingkan emiten lain,” katanya pada Bisnis, Selasa (14/3/2017).

Menurutnya, tantangan yang perlu diantisipasi BSDE adalah peluang meningkatnya suku bunga acuan dan pelemahan nilai tukar  rupiah yang akan berdampak pada pelemahan permintaan hunian melalui KPR.

Tahun lalu, sekitar 70% dari penjualan BSDE menggunakan pembiayaan KPR, sementara 20% lainnya melalui tunai bertahap dan 10% tunai sekali bayar. Di tahun 2015, porsi KPR hanya 40%, sementara tunai bertahap mencapai 50%.

Tahun ini, porsi KPR terhadap penjualan BSDE kemungkinan akan tetap tinggi, menimbang kebanyakan proyek yang dipasarkan menyasar segmen menengah ke bawah yang umumnya menggunakan fasilitas KPR.

NH Korindo tetap memberika rekomendasi beli untuk saham BSDE dengan target harga Rp2.260 per saham. Pada perdagangan kemarin, saham BSDE ditutup menguat 10 poin atau 0,58% pada posisi Rp1.740 per saham.

Sebelumnya, Hermawan Wijaya mengatakan, meski tetap optismistis, perseroan tahun mematok target pemasaran dengan lebih hati-hati. BSDE sadar dengan potensi pengaruh gejolak ekonomi global pada suku bunga dan nilai tukar, sehingga tahun ini perseroan memutuskan menurunkan target penjualan dari rumah tapak.

Tahun ini, penjualan rumah tapak perseroan ditargetkan sebesar Rp3,53 triliun, turun 12,2% dibandingkan capaian tahun lalu senilai Rp4,03 triliun. Sebaliknya, perseroan meningkatkan target penjualan produk komersial, mencakup apartemen, blok lahan, rumah toko, ritel atau pasar senilai Rp2,85 triliun, naik 41,6% dari capaian tahun lalu Rp1,66 triliun.

“Sepanjang jalur utama di BSD City itu lahan komersial, begitu juga di sekitar Aeon Mall. Lahan tersebut besar dan potensi pendapatan darinya besar juga. Potensi penduduk di sana tinggi sehingga investor pasti akan akan incar untuk membeli lahan itu,” katanya.

Perseroan tahun ini mematok pertumbuhan marketing sales Rp7,22 triliun, lebih tinggi 15,6% dibandingkan realisasi tahun lalu Rp6,25 triliun. Komposisinya yakni 39,4% dari proyek komersial, 48,9% resdensial dan 11,6% dari entitas asosiasi. Tahun lalu, sebesar 64,4% disumbangkan dari segmen residensial.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper