Bisnis.com, JAKARTA - Kurs rupiah menembus posisi Rp13.373 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Kamis (9/3/2017).
Data yang diterbitkan BI pagi ini pada pukul 10.00 WIB menempatkan Jisdor di Rp13.373 per dolar AS, terdepresiasi 0,24% atau 33 poin dari posisi 13.340 kemarin.
Pada saat yang sama, nilai tukar rupiah terpantau melemah 0,16% atau 22 poin ke Rp13.372 per dolar AS di pasar spot.
Pada perdagangan Rabu (8/3), rupiah hanya berakhir stagnan di Rp13.350.
Sementara itu, indeks dolar AS pagi ini terpantau naik 0,06% atau 0,060 poin ke posisi 102,130 pada pukul 10.03 WIB setelah berakhir menguat 0,26% di posisi 102,070 pada perdagangan Rabu.
“Rupiah yang konsisten stabil bisa mulai tertekan dolar yang kuat,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima hari ini.
Dikemukakan, pertambahan tenaga kerja AS versi ADP menunjukkan kenaikan yang signifikan, sehingga semakin mendorong penguatan dolar serta yield dolar AS hingga dini hari tadi.
Jika diikuti oleh perbaikan data nonfarm payroll pada Jumat malam, ujarnya, maka peluang kenaikan FFR target di Maret 2017 akan semakin mendekati 100%.
Sementara itu harga minyak anjlok 5% semalam setelah EIA melaporkan kenaikan drastis persediaan minyak AS.
Pasar uang saat ini menunggu data inflasi Tiongkok yang diperkirakan turun, serta hasil pertemuan ECB nanti malam.
Untuk consumer confidence index Indonesia yang naik drastis di Februari 2017, memberikan harapan pertumbuhan yang lebih cepat di kuartal I/2017.
“Walaupun akan ada dampak negatif dari terhentinya ekspor Freeport,” kata Rangga.
Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor/Rupiah)
9 Maret | 13.373 |
8 Maret | 13.340 |
7 Maret | 13.350 |
6 Maret | 13.364 |
3 Maret | 13.375 |
Sumber: Bank Indonesia