Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi pergerakan rupiah pada perdagangan hari ini, Rabu (22/2/2017) akan ditopang oleh kenaikan harga komoditas.
Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta memaparkan menjelang rilis notulensi FOMC meeting Kamis dini hari, dollar index menguat bersamaan dengan kenaikan yield US Treasury. Itu terjadi walaupun indeks manufaktur AS diumumkan turun malam tadi.
Dia menilai, kekhawatiran bahwa Yunani tidak bisa memenuhi kewajibannya untuk mendapatkan bantuan keuangan tambahan, sudah berkurang.
Hal tersebut terlihat dari yield obligasinya yang mulai turun drastis.
Namun, secara umum situasi di Zona Euro masih diliputi ketidakpastian geopolitik tercermin oleh euro yang melemah tajam terhadap dollar.
Adapun, pelemahan rupiah mulai menajam di perdagangan Selasa kemarin bersamaan dengan pelemahan beberapa kurs di Asia.
Di saat yang bersamaan, yield SUN juga melanjutkan pelemahannya, searah dengan pergerakan yield global.
“Harga beberapa komoditas strategis yang mulai naik di awal minggu ini memberikan sedikit topangan terhadap rupiah,” katanya dalam riset.
Saat ini, selain faktor global, fokus masih tertuju pada angka inflasi Februari 2017 serta dinamika politik dalam negeri.