Bisnis.com, JAKARTA- Utang luar negeri (ULN) Indonesia pada akhir 2016 tercatat sebesar US$317 miliar atau tumbuh 2,0% YoY.
“Pertumbuhan ULN tersebut ditopang oleh ULN pemerintah dan bank sentral yang tumbuh 11,0% YoY, sedangkan utang swasta masih mengalami kontraksi, turun 5,7% YoY, tulis HP Financials dalam risetnya yang diterima Senin (20/2/2017).
Kontribusi utang pemerintah dan bank sentral pada akhir 2016 mencapai 49,9%, meningkat dibanding kontribusi akhir tahun sebelumnya 45,9%.
Sebaliknya, kontribusi ULN swasta masih menunjukkan tren penurunan dari akhir 2015 sebesar 54,1% menjadi 50,1% pada akhir 2016.
Dengan perkembangan tersebut, rasio ULN terhadap PDB pada akhir 2016 tercatat sebesar 34,0%, turun dibanding akhir tahun sebelumnya 36,1%.
Kontraksi pada ULN swasta sejak April 2016 masih berlanjut hingga akhir tahun lalu.
Pada akhir 2015, ULN swasta masih mencatat pertumbuhan 2,8% YoY. Berdasarkan penggunaannya, ULN swasta untuk modal kerja dan investasi turun masing-masing 15,5% dan 5,5% YoY, sedangkan refinancing tumbuh 28,9% YoY, meningkat dibanding tahun sebelumnya yang hanya tumbuh 4,8%.