Bisnis.com, JAKARTA—PT HD Capital Tbk. sepanjang tahun ini kemungkinan belum akan melakukan realisasi investasi ke sektor riil meskipun sudah mulai menjajaki sejumlah peluang di sektor properti dan komoditas hasil tambang.
Anong Wicaksono, Direktur HD Capital mengatakan, sepanjang tahun ini perseroan baru akan menjajaki peluang kerjasama dengan sejumlah mitra strategis. Menurutnya, perseroan mencari mitra yang paling prospektif untuk diajak bekerjasama secara jangka panjang.
Sebelumnya, emiten berkode saham HADE tersebut sudah menjajaki peluang kerjasama dengan salah satu perusahaan properti. Akan tetapi, setelah menimbang rencana bisnis perusahaan tersebut serta tantangan riil yang masih melanda industri properti, HADE memutuskan untuk menahan realisasi kerjasama sambil mencari calon mitra baru.
Salah satu peluang yang dijajaki yakni investasi di perusahaan komoditas tambang. Menurutnya, secara jangka panjang HADE mengincar kepemilikan mayoritas, meskipun hal tersebut akan dicapai secara bertahap. Meski begitu, tuturnya, realisasi investasi atau akuisisi belum dapat dilakukan dalam waktu dekat.
Menurutnya, perseroan membuka peluang kerjasama dengan perusahaan tambang mana pun, baik yang baru mulai eksplorasi, maupun yang telah beroperasi. Perseroan juga tidak menutup kemungkinan berinvestasi di sektor lainnya, meskipun untuk tahap awal akan berkonsetrasi di sektor komoditas dulu.
“Tahun ini kita baru akan mulai pitching, jadi belum sampai posisi untuk melakukan MoU [memorandum of understanding],” katanya, Minggu (12/2/2017).
Oleh karena itu, tuturnya, perseroan juga belum menentukan rencana aksi korporasi guna memutuskan strategi pembiayaan untuk investasi tersebut. Pasalnya, semua data terkait prospek investasi dan rencana bisnis perusahaan yang menjadi calon mitra baru akan dibuka setelah ada MoU.
Hingga 30 September 2016, HADE mencatat kepemilikan aset senilai Rp123,9 miliar, turun 57,7% dibandingkan posisi pada 31 Desember 2015 senilai Rp292,9 miliar. Perseroan hanya mencatatkan pertumbuhan pendapatan 0,06% menjadi Rp8,88 miliar. Perseroan membukukan rugi persih Rp40,37 miliar.
Seperti diketahui, manajemen HADE telah memutuskan untuk terjun dalam lini bisnis investasi dan akusisi setelah mendivestasikan anak usahanya PT Hasta Dana Sekuritas Indonesia kepada KGI Capital Asia Limited pada pertengahan tahun lalu.
HADE telah melepas kepemilikan 99% saham di anak usaha itu, atau setara 49.500 saham kepada perusahaan jasa penasehat keuangan, broker sekuritas, dan penjamin pelaksana emisi efek asal Hong Kong tersebut dengan nilai transaksi Rp82,65 miliar. Saham HADE masih bertengger di level gocapan sejak Oktober 2016.