Bisnis.com, JAKARTA— Imbal hasil surat utang negara (SUN) kembali turun pada perdagangan hari ini, Kamis (9/2/2017).
Berdasarkan data Blomberg, imbal hasil atau yield SUN 10 tahun bergerak turun 0,40% ke level 7,515% pada perdagangan pukul 11.12 WIB hari ini. Penurunan yield terjadi sudah hampir sepekan sejak penurunan pada 3 Februari 2017 pekan lalu.
Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta mengatakan yield global masih terus turun, di mana penurunan yield obligasi negara maju sudah merambat ke negara berkembang walaupun di sisi lain harga minyak terus naik dan sudah muncul spekulasi bahwa FFR target akan naik Maret 2017 mendatang.
Dari domestik, setelah diterpa kabar buruk dari naiknya inflasi serta perlambatan pertumbuhan, revisi outlook RI dari stabil menjadi positif oleh Moody’s dipastikan bisa memberikan ruang bagi yield SUN untuk terus turun.
“Proporsi kepemilikan SUN oleh asing yang sempat anjlok ke kisaran 37,4% juga berpeluang naik,” katanya dalam riset.
Akan tetapi, kenaikan beberapa harga komoditas utama seperti cabai di awal Februari 2017 akan menjaga ekspektasi inflasi tinggi sehingga akan membatasi ruang penurunan yield SUN.
Sementara itu, fokus perlahan akan beralih ke RDG BI pada 15 Februari 2017-16 Februari 2017 mendatang yang diperkirakan belum akan mengubah BI RR Rate di 4,75%.