Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BURSA HONG KONG 1 FEBRUARI: Sektor Manufaktur China Bantu Kikis Pelemahan Hang Seng

Pergerakan indeks Hang Seng hari ini ditutup turun 0,18% atau 42,39 poin ke 23.318,39 setelah dibuka dengan pelemahan 0,64% atau 148,90 poin di posisi 23.211,88.
Hang Seng Index (reuters)
Hang Seng Index (reuters)

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Hang Seng mampu mengikis pelemahannya pada akhir perdagangan hari ini, Rabu (1/2/2017), ditopang oleh laporan pertumbuhan sektor manufaktur China yang lebih baik dari prediksi.

Pergerakan indeks Hang Seng hari ini ditutup turun 0,18% atau 42,39 poin ke 23.318,39 setelah dibuka dengan pelemahan 0,64% atau 148,90 poin di posisi 23.211,88.

Sebanyak 17 saham menguat, 29 saham melemah, dan 4 saham stagnan dari 50 saham yang diperdagangkan di Hang Seng pada akhir perdagangan hari ini.

Saham Want Want China Holdings Ltd. yang anjlok 3,06% memimpin pelemahan saham pada indeks Hang Seng, disusul oleh Galaxy Entertainment Group Ltd. yang drop 2,69% dan AAC Technologies Holdings Inc. yang melemah 2,62%.

Chan Ka-keung, Secretary for Financial Services and the Treasury Hong Kong, hari ini mengingatkan bahwa pasar secara global dapat terdampak oleh meningkatnya ketidakstabilan politik di Eropa serta perubahan kebijakan di bawah kepemimpinan Presiden Trump.

“Pasar sangat berhati-hati terhadap ketidakpastian atas apa yang akan terjadi selanjutnya di bawah kepemimpinan Trump. Namun, data manufaktur China memberi sedikit dukungan,” ujar Steven Leung, Direktur UOB Kay Hian, seperti dikutip dari Reuters.

Sektor manufaktur China sedikit tumbuh lebih cepat dari ekspektasi pada Januari, di saat negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut terus mendapatkan keuntungan dari lonjakan konstruksi dan tingkat pinjaman bank.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper