Bisnis.com, BEKASI—Emiten pengembang kawasan industri PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk. (BEST) tahun ini akan menambah dua portofolio properti komersial baru penopang pendapatan berulang.
Perseroan mengejar target ideal kontribusi laba dari pendapatan berulang dapat meningkat menjadi 20%-25% dari posisi saat ini sekitar 13%.
Setelah resmi mengoperasikan satu hotel baru dengan nama Hotel Enso di kawasan industri MM1200, Cibitung, Bekasi, pada Rabu (1/2), BEST menargetkan akan menyelesaikan dua proyek komersial baru sebagai penopang pendapatan berulang perseroan, yakni menara perkantoran dan kompleks pergudangan modern.
Investor Relation BEST Asa Siahaan mengatakan, Hotel Enso merupakan hotel bisnis bernuansa Jepang yang dibangun BEST sebagai fasilitas akomodasi bagi para pelancong bisnis dari 360 perusahaan multinasional yang ada di kawasan industri MM2100.
BEST sebelumnya telah mengoperasikan satu apartemen sewa, yakni MM2100 Serviced Apartemen berkapasitas 102 kamar, tetapi kapasitasnya sudah tidak lagi memadai untuk menunjang kebutuhan aktivitas bisnis di sana. Hotel ini menjadi hotel pertama di kawasan tersebut.
Hotel Enso dibangun dengan kapasitas 192 kamar di atas lahan 3.600 m2. Dengan asumsi okupansi di kisaran 70%, proyek ini dapat menyumbang pendapatan sebesar Rp40 miliar. Proyek ini menelan investasi Rp150 miliar dan disewakan per malam mulai Rp1 juta.
“Untuk tahun pertama ini kita perkirakan okupansinya tidak akan sampai 70%, mungkin masih di 50% sehingga potensi pendapatan belum tinggi,” katanya di sela-sela acara peresmian Hotel Enso di Bekasi, Rabu (1/2/2017).
Setelah hotel ini, BEST menargetkan dapat menyelesaikan satu menara perkantoran baru akhir tahun ini. Proyek ini akan menelan investasi senilai Rp60 miliar dengan area sewa seluas 5.600 m2 dalam lima lantai. Proyek ini akan dibangun bersebelahan dengan hotel Enso di lokasi strategis yang dekat dari pintu tol Jakarta-Cikampek.