Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hasil FOMC Diprediksi Positif, Dolar Berpotensi Menguat Terbatas

Indeks dolar AS diperkirakan mengalami penguatan terbatas mendekati level 101 seiring dengan proyeksi hasil positif Federal Open Market Committee (FOMC) awal 2017.
Dolar AS./Bloomberg
Dolar AS./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA--Indeks dolar AS diperkirakan mengalami penguatan terbatas mendekati level 101 seiring dengan proyeksi hasil positif Federal Open Market Committee (FOMC) awal 2017.

Pada perdagangan Selasa (31/1) pukul 17:48 WIB, indeks dolar AS turun 0,02 poin atau 0,02% menuju 100,41. Sepanjang tahun berjalan, indeks terkoreksi 1,77%.

Putu Agus Pransuamitra, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures, mengatakan sejak awal pekan ini indeks dolar mengalami pelemahan akibat memanasnya situasi politik menyusul kebijakan kontroversi Donald Trump.

Akhir pekan lalu, Trump menandatangani keputusan imigrasi yang melarang pendatang dari 7 negara dalam 90 hari ke depan. Peraturan itu juga menyebutkan penundan penerimaan pengungsi selama 120 hari.

"Kebijakan mengenai imigrasi dinilai kontroversi dan mengundang demonstrasi besar di AS. Ini membuat dolar tertekan jangka pendek," tuturnya saat dihubungi, Selasa (31/1/2017).

Selain itu, data ekonomi AS yang dirilis pekan lalu belum memuaskan. Pertumbuhan domestik bruto (PDB) kuartal IV/2016 sebesar 1,9%, turun dari triwulan sebelumnya senilai 3,5%.

Sementara data inflasi belanja personal periode Desember 2016 hanya naik 0,1% dari bulan sebelumnya. Padahal, data inflasi merupakan salah satu pertimbangan The Fed dalam mengerek suku bunga.

Dalam waktu dekat, sentimen utama yang memengaruhi dolar AS Federal Open Market Committee (FOMC) yang berlangsung pada Selasa-Rabu (31/1-1/2). Pasar menunggu proyeksi bank sentral terkait arah kebijakan suku bunga dan proyeksi pertumbuhan ekonomi AS.

Menurut Putu, dalam hasil FOMC, The Fed masih memandang optimis perekonomian AS karena ekspektasi peningkatan belanja infrastruktur dan kenaikan inflasi. Alhasil bank sentral masih berada di dalam jalur pengerekan suku bunga sebanyak tiga kali pada 2017.

Hasil FOMC diperkirakan berdampak positif terhadap dolar AS. Namun demikian, penguatan indeks masih terbatas mendekati level 101.

Di sisi lain, pasar menunggu rilis data tenaga kerja pada Jumat (3/2). Data non farm payrolls (NFP) periode Januari 2017 diperkirakan meningkat menjadi 170.000 dari bulan sebelumnya sebesar 156.000. Adapun tingkat pengangguran diprediksi stabil di posisi 4,7%.

Menurut Putu, pergerakan dolar masih terbatas pada kuartal I/2017 karena pasar menantikan perbaikan ekonomi AS di bawah kepemimpinan Trump. Pasalnya, rilis data-data terkini, seperti PDB dan inflasi, masih menyajikan kinerja tahun lalu.

"Ada kemungkinan tren indeks dolar yang melemah sejak awal 2017 dapat berbalik mulai kuartal kedua, karena perbaikan ekonomi AS di bawah kepemimpinan Trump," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper