Bisnis.com, JAKARTA--Bahana Securities memproyeksi semakin banyak emiten yang mencari pendanaan lewat pasar modal pada tahun ini.
Pada 2016, Bahana Securities berperan sebagai underwriter 6 emisi saham senilai Rp22,6 triliun dan 29 emisi obligasi dengan total penggalangan dana sebesar Rp54,9 triliun.
Direktur Utama Bahana Securities Feb Sumandar mengatakan sejumlah ketidakpastian masih meliputi ekonomi dunia.
Kendati demikian, kondisi perekonomian yang lebih baik menimbulkan rasa optimisme dan menjadi angin segar bagi emiten yang hendak memperkuat permodalan sepanjang tahun ini.
''Kami meyakini dengan kondisi perekonomian yang lebih baik pada tahun ini, akan lebih banyak emiten yang mencari pendanaan di pasar modal, sekaligus memanfaatkan trend suku bunga rendah yang masih akan berlanjut hingga akhir tahun ini,'' kata Feb dalam keterangan resmi, Kamis (25/1).
Dengan proyeksi tersebut, capaian positif pada tahun lalu berpotensi akan berlanjut. Pada 2016, lanjutnya, Bahana Securities menangani 6 mandat emisi saham, baik initial public offering maupun penawaran umum terbatas, dengan total emisi Rp22,6 triliun.
Salah satu emiten yang sukses mencatat saham perdana di pasar modal tahun lalu adalah Waskita Beton Precast yang meraup dana IPO sekitar Rp 5,1 triliun.
Selain itu, Bahana Securities juga menjadi underwriter 29 mandat emisi obligasi dengan total emisi sekitar Rp54,9 triliun sepanjang 2016. Penjaminan emisi obligasi itu terdiri dari 3 emisi surat utang global dan 26 transaksi penawaran umum berkelanjutan, termasuk 2 transaksi penerbitan surat utang jangka menengah dan sukuk.
Transaksi underwriting terbesar yang berhasil dibantu Bahana Securities, yakni penerbitan senior bonds PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. sebesar Rp4,65 triliun.
"Dengan kapabilitas yang kami miliki sebagai sekuritas milik negara, Bahana Securities siap membantu para emiten yang ingin melantai di bursa,'' tambahnya.
Selain membantu emiten untuk mencari pendanaan, Bahana Securities juga membantu proses merger dan akuisisi yang dilakukan oleh perusahaan Indonesia dengan perusahaan di luar negeri maupun perusahaan domestik pada 2016.
Ekonom Bahana Securities Fakhrul Fulvian menambahkan perbaikan ekonomi dan tren suku bunga rendah yang masih akan berlanjut hingga akhir tahun ini menjadi sweetener bagi emiten untuk melantai di bursa.
"Dengan suku bunga rendah ini, konsumsi masyarakat yang menjadi motor penggerak roda perekonomian Indonesia akan terdorong," ujarnya.
