Bisnis.com, JAKARTA- PT Reliance Securities memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis (19/1/2017) bergerak mixed dengan bergerak di 5.242-5.350.
Analis Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan IHSG secara teknikal bergerak whipsaw pada support level meskipun support MA25 dan MA50 belum teruji. Indikator stochastic golden-cross tepat di area jenuh jual dengan momentum yang masih flat pada middle oscillator.
"Sehingga diperkirakan IHSG masih akan bergerak mixed menguat jika aksi beli kembali terlihat dengan range pergerakan 5.242-5.350," katanya dalam riset.
Adapun, saham-saham yang dapat diperhatikan diantaranya BBCA, BBNI, INCO, SMGR, CTRA, ELSA, LPPF, PTPP, dan SCMA.
Kemarin, IHSG ditutup menguat untuk pertama kalinya sejak seminggu terakhir. IHSG menguat 27,85 poin sebesar 0,53% di level 5.294,78 dengan volume yang moderate. Indeks sektor pertanian menjadi pemimpin penguatan dengan menguat 1,78% menyusul naiknya harga komoditas pertanian pada perdagangan hari ini.
Meningkatnya GDP 5,0% di 2016 menurut Sri Mulyani menjadi katalis positif menyusul spekulasi investor yang hanya memprediksi di level 4,7% di 2016. Pertumbuhan investasi swasta dan konsumsi rumah tangga menjadi pendorong terhadap pertumbuhan PDB.
Sementara itu, bursa Asia mayoritas ditutup menguat setelah hampir 2 pekan tertekan aksi jual investor terhadap ekuitas. Harga aset haven untuk pertama kalinya sejak hampir 2 minggu terakhir terkoreksi. Spekulasi upaya pemerintah tiongkok untuk memastikan stabilitas pasar menjadi pendorong penguatan saham di Tiongkok. Begitupun pelemahan Yen menjadi trigger penguatan bursa saham Jepang.
Dia memaparkan, sentimen selanjutnya investor akan merefleksikan data tingkat inflasi di AS, indeks harga rumah di Tiongkok, tingkat pekerja di Australia, kebijakan moneter ECB dan Komposisi neraca pembayaran di Eropa.
"Serta aksi tunggu investor terhadap persediaan minyak di AS guna berspekulasi harga minyak mentah dunia."