Bisnis.com, JAKARTA—PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. mengucurkan dana Rp35 miliar untuk program corporate social responsibility khusus lingkungan sepanjang tahun lalu guna menjaga kestabilan lingkungan di sekitar pabrik.
Rizkan Chandra, Direktur Utama PT Semen Indonesia mengatakan perusahaan menargetkan penurunan emisi hingga tahun 2020 mencapai 22%, sementara itu target dari pemerintah sekitar 13%. Program CSR tersebut berupa pemanfaatan biomassa sebagai bahan bakar alternatif pengganti energi fosil.
“Prinsipnya kondisi lingkungan menjadi lebih baik setelah dibangun pabrik dibandingkan sebelum penambangan. Bahkan program perbaikan lingkungan di pabrik Rembang, Jawa Tengah akan lebih baik dari pabrik di Tuban,” tuturnya dalam keterangan resmi, Selasa (17/1/2016).
Menurutnya, upaya perusahaan meningkatkan perbaikan lingkungan disekitar pabrik semen bahkan menarik minat investor asal Swedia untuk membangun industri semen di Indonesia.
Direktur Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka Kementerian Perindustrian Achmad Sigit Dwiwahjono, mengatakan, industri semen dan baja merupakan dua sektor yang paling memungkinkan menurunkan emisi gas CO2.
"Industri semen dan baja menggunakan batu bara. Memang membutuhkan investasi besar untuk menurutkan emisi gas CO2, namun kita terus mendorong investor untuk bisa membantu mewujudkan penurunan emisi gas CO2,” katanya.
Sigit mengatakan perusahaan di Indonesia dapat diberikan insentif berupa pengurangan atau bahkan penghapusan pajak jika menjalankan program penurunan emisi gas CO2. Untuk itu, Program pemberian insentif ini akan dievaluasi dan dibicarakan dengan Kementerian Keuangan dan Ditjen Pajak.