Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas memprediksi rupiah berpeluang menguat pada perdagangan Kamis (12/1/2017) seiring dengan pelemahan dolar AS.
Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta mengatakan indeks dolar AS perlahan terus terkoreksi seiring dengan optimisme terhadap prospek perekonomian AS mulai tergerus oleh kenyataan.
Salah satunya adalah data ekonomi AS yang tidak terlalu solid dan komentar Trump mengenai kebijakannya yang kurang meyakinkan.
Di sisi lain, harga minyak yang sempat tertekan oleh data pasokan yang naik mulai kembali naik, terbantu pertumbuhan konsumsi minyak India yang naik tajam.
Pada sisi lain, dia menilai Pidato Yellen dan beberapa anggota the Fed lainnya ditunggu malam nanti.
Sementara itu, rupiah melemah tipis pada perdagangan Rabu ketika dolar kembali kuat di Asia. Namun, melihat tren penurunan dollar index yang konsisten, ruang penguatan rupiah diperkirakan terbuka lebar.
Harga komoditas yang mulai kembali penguatannya, bisa memberikan tambahan sentimen positif terhadap rupiah.
Dari domestik, dinamika politik menjelang pilgub DKI Jakarta, termasuk isu reshuffle, bisa memberikan efek kejut yang walaupun belum tentu berdampak negatif, bisa menjaga ketidakpastian tetap tinggi.
“Rupiah berpeluang menguat pada hari ini dengan lemahnya dolar,” katanya dalam riset.