Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tunggu Konferensi Perdana Presiden Trump, Harga Emas Mengilap

Harga emas mendekati level tertinggi dalam enam pekan terakhir menjelang konferensi perdana Presiden AS Donald Trump dan peningkatan pembelian China sebelum festival Tahun Baru Imlek pada akhir bulan ini.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA--Harga emas mendekati level tertinggi dalam enam pekan terakhir menjelang konferensi perdana Presiden AS Donald Trump dan peningkatan pembelian China sebelum festival Tahun Baru Imlek pada akhir bulan ini.

Pada perdagangan Rabu (11/1) pukul 16:23 WIB, harga emas spot naik 1,53 poin atau 0,13% menuju ke US$1.189,41 per troy ounce (Rp509.630 per gram). Sementara emas comex kontrak Februari 2017 meningkat 4 poin atau 0,34% menjadi US$1.189,5 per troy ounce (Rp509.668,63 per gram).

Adapun harga jual emas Antam naik Rp3.000 menjadi Rp545.600-Rp585.000 per gram. Sementara buyback meningkat Rp5.000 menjadi Rp507.000 per gram.

Jingyi Pan, market strategist IG Asia di Singapura, mengatakan kondisi ketidakpastian meningkat menjelang konferensi perdana Donald Trump sebagai Presiden AS pada Rabu (11/1). Pasar menunggu arah kebijakan Paman Sam ke depannya dari pidato tersebut.

Ketidakpastian jangka pendek menjelang konferensi Trump membuat permintaan terhadap logam mulia meningkat, sehingga harga mengilap dalam tiga hari berturut-turut. Sejak awal 2017 harga emas juga mengalami tren menanjak seiring dengan naiknya permintaan China menjelang Tahun Baru Imlek yang jatuh pada tanggal 28 Januari.

"Pasar terganggu oleh ketidakpastian jangka pendek menjelang pidato Trump, sehingga emas mengalami lompatan kembali setelah adanya dukungan permintaan China," tuturnya seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu (11/1/2017).

Research & Analyst PT Monex Investindo Futures Yulia Safrina mengatakan, emas mengalami tren menguat sejak pekan terakhir Desember 2016 akibat ekspektasi tumbuhnya permintaan fisik di China menjelang Tahun Baru Imlek dan pelemahan dolar. Pada perdagangan 27 Desember 2016, batu kuning berada di level US$1.138,78 per troy ounce, yang artinya sudah meningkat sekitar US$50.

Dalam konferensi formal perdana Trump, pasar ingin mencari tahu kejelasan arah perekonomian AS, yang salah satunya ialah hubungan perdagangan dengan China. Kondisi ini bepotensi membuat ketidakstabilan pasar keuangan sehingga memengaruhi harga emas.

Menurut Yulia, masih akan sulit memprediksi harga emas ke depan, karena bergantung pada inagurasi Donald Trump dan 100 hari kepemimpinan sang taipan properti yang memengaruhi dolar AS. Federal Reserve sekalipun juga masih melihat lebih dulu kebijakan-kebijakan yang akan dijalankannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper