Bisnis.com, JAKARTA -- Sebanyak dua direksi dan empat komisaris emiten transportasi darat PT Express Transindo Utama Tbk. mengundurkan diri.
Handy Prawira, Corporate Secretary Express Transindo, mengatatakan perseroan telah menerima surat pengunduran diri Direktur Utama, Daniel Podiman dan Direktur David Santoso.
"Pengunduran diri tersebut berlaku efektif sejak tanggal 19 Januari 2017 atau setelah diberlangsungkannya rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB)," jelasnya dalam keterangan tertulis, Jumat (1/12/2016).
Selain telah menerima surat pengunduran diri dari dua direksi, emiten bersandi saham TAXI juga telah menerima surat pengunduran diri Komisaris Utama Tan Tjoe Liang. Tiga komisaris lainnya, yakni Dajoto Setyawan, SY Wenas, dan Paul Capelle juga telah mengajukan pengunduran diri.
Terlepas dari pengunduran diri manajemen kunci dan komisaris, kinerja TAXI memang tengah tertekan. Per September 2016, TAXI mencatat penurunan pendapatan sebanyak 29% menjadi Rp512,57 miliar.
Ini menjadi salah satu pemicu rugi bersih sebesar Rp81,89 miliar. Pada September 2015, TAXI masih mencetak untung bersih sebanyak Rp11,07 miliar.
Sebelumnya, Lembaga pemeringkat Fitch Ratings dalam laporannya menyebut kinerja perusahaan taksi konvensional dipengaruhi oleh kehadiran ride app seperti Grab dan Uber.
Kinerja taksi konvensional diperkirakan bakal terus tertekan menyusul penundaan aturan baru yang mengatur jasa transportasi berbasis aplikasi. Aturan yang dimaksud yakni Permenhub No.32 Tahun 2016
Lembaga pemeringkat Pefindo juga telah dua kali menurunkan peringkat TAXI. Pada 10 Maret 2016, peringkat TAXI dipangkas dari idA menjadi idA- dengan prospek direvisi menjdadi negatif.
Pada 1 September 2016, Pefindo kembali menurunkan peringkat TAXI dari idA- menjadi idBBB+ dengna prospek tetap negatif. Dalam laporannya, Pefindo memperkirakan target pendapatan Ekspess tahun ini akan sulit tercapai.