Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi menguat terbatas pada perdagangan Selasa (22/11/2016).
Tim Riset Samuel Sekuritas menilai potensi penguatan terbatas IHSG menyusul meningkatnya volatilitas Rupiah dan pasar saham, seiring meningginya ketidakpastian dalam negeri menyusul rencana demonstrasi kembali pada tanggal 25 November mendatang.
Rupiah juga masih berpotensi terdepresiasi seiring penguatan indeks dolar AS, sehingga menjadi sentimen negatif bagi pasar saham.
"Hari ini kami prediksi IHSG berpotensi menguat, akan tetapi bersifat namun terbatas," paparnya dalam riset.
Adapun mayoritas bursa AS semalam ditutup menguat. Kenaikan cukup tajam tersebut didorong oleh sentimen kenaikan harga minyak dunia, menyusul sejumlah negara produsen utama minyak yang sedang berdiplomasi untuk mengurangi produksi.
Selain itu, euforia juga masih berlanjut, di mana para pelaku pasar juga mengeskpektasikan perekonomian AS dan level inflasinya yang lebih membaik, seiring dengan adanya rencana kebijakan presiden terpilih AS, Donald Trump untuk menggenjot infrastruktur dan mengurangi pajak, sehingga peluang kenaikan suku bunga The Fed terbuka cukup lebar.
Dari regional Asia, mayoritas bursa dibuka menguat pada pagi ini, menyusul euforia naiknya bursa utama AS dan Eropa.
Sebelumnya, IHSG melanjutkan pelemahannya dengan ditutup turun 0.4% ke level 5,148.3 didorong oleh berlanjutnya aksi jual investor asing.
Investor asing mencatakan net sell sebesar Rp121 miliar di pasar reguler.