Bisnis.com, JAKARTA- Waterfront Securities Indonesia mengemukakan aksi sejumlah saham menjadi perhatian pasar pada perdagangan hari ini, Senin (21/11/2016).
Octavianus Marbun, Analis PT Waterfront Securities Indonesia dalam risetnya yang diterima hari ini, mengatakan saham tersebut adalah:
- Pefindo tetapkan peringkat MTN MEDC pada idA+
Pefindo menetapkan peringkat idA+ untuk rencana Medium Term Notes (MTN) V Tahun 2016 PT Medco International Tbk (MEDC) sebesar maksimum USD145 juta yang digunakan untuk pembiayaan kembali (60%) dan belanja modal (40%). Pefindo menetapkan kembali peringkat idA+ untuk PT Medco Energi International Tbk, Obligasi Berkelanjutan II Tahun 2016, Obligasi Berkelanjutan I Tahun 2012-2013, Obligasi III Tahun 2012, dan Obligasi Berkelanjutan USD I Tahun 2011-2012. Namun, Pefindo mempertahankan outlook negatif untuk peringkat perusahaan guna mengantisipasi semakin agresifnya struktur permodalan dan proteksi arus kas perusahaan dengan meningkatnya utang, terutama bila tidak disertai arus kas yang lebih kuat di saat rendahnya harga komoditas.
- HMSP alokasikan capex Rp1 triliun
PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) mengalokasikan belanja modal tahun 2017 sebesar Rp 1 triliun. Alokasi belanja modal tersebut sama seperti alokasi belanja modal tahun 2016. Belanja modal sebesar Rp 1 triliun di tahun 2017 akan digunakan untuk menambah kapasitas mesin pabrik rokok dan pembukaan kantor baru. Selain itu, belanja modal tersebut juga digunakan untuk mendukung operasional bisnis perusahaan. HMSP juga telah melakukan penyesuaian harga rokok pada kuartal III/2016 dengan kenaikan sebesar 11%. Kenaikan harga rokok yang dilakukan pada kuartal III-2016 ini juga sudah mengikuti tren rata-rata industri rokok sebesar 10,3%. HMSP memproyeksi margin pendapatan sebelum bunga dan pajak (EBIT) di akhir tahun akan meningkat, mesipun tarif cukai rata-rata tertimbang sebesar 15% yang dinaikan oleh pemerintah.
- SMGR targetkan bangun pabrik tahun depan
PT Semen Baturaja (Persero) Tbk menargetkan pembangunan pabrik baru pada 2017 untuk meningkatkan produksi dan memenangkan persaingan di Indonesia. Pabrik Baturaja II akan memiliki kapasitas produksi semen 1,85 juta ton/tahun. Pembangunan Pabrik Baturaja II ini membutuhkan dana kurang lebih Rp3,4 triliun. Pendanaannya berasal dari IPO sebesar Rp1,27 triliun dan pinjaman perbankan Rp1,3 triliun dan sisanya menggunakan dana perusahaan. Per 31 Oktober 2016, target produksi terak SMBR mencapai 901.705 dan realisasinya 868.361 ton atau 96%, sedangkan produksi semen mencapai 1.253.345 ton dengan realisasi mencapai 1.293.136 ton.
- AMFG anggarkan capex US$7 juta-8 juta
PT Asahimas Flat Glass Tbk (AMFG) menganggarkan belanja modal (capex) sekitar US$7 juta-8 juta pada tahun 2017. Dana tersebut akan dipergunakan untuk mendukung kegiatan bisnis perusahaan industri kaca. Dana itu untuk menunjang kegiatan perusahaan pada tahun depan. Dana itu belum termasuk ekspansi bisnis yang sedang dipersiapkan pada tahun depan. Sumber pendanaan capex seluruhnya akan berasal dari kas perusahaan. Produksi kaca perusahaan pada tahun ini sekitar 570 ribuan kilo ton. Tahun depan produksi akan meningkat, karena ada tambahan kapasitas sekitar 10-15%.
- BSIM berencana restrukturisasi kredit
PT Bank Sinarmas Tbk (BSIM) berencana merestrukturisasi kredit di sektor properti dan juga pertambangan. Hal itu dilakukan karena adanya kenaikan dalam rasio kredit bermasalahnya atau non performing loan (NPL). NPL gross perseroan tercatat meningkat menjadi 3,45% dari sebelumnya 2,27%. Melalui restrukturisasi tersebut kualitas kredit diharapkan akan semakin baik. NPL BSIM meningkat dipicu oleh kredit di sektor pertambangan dan komoditas, karena harganya masih turun.
- EMTK tambah kepemilikan di SCMA 26,79 juta lembar
PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) menambahsaham dalam PT Surya Citra Televisi Tbk (SCMA) sebanyak 26,79 juta lembar saham dengan total nilai transaksi sebesar Rp60,63 miliar. Pada 16-17 November 2016, telah terjadi transaksi pembelian saham perseroan oleh EMTK