Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan diprediksi bergerak fluktuatif pada perdagangan Jumat (11/11/2016).
Tim Riset Samuel Sekuritas menilai pergerakan tersebut mengikuti pergerakan global serta melihat pergerakan harga minyak.
"Hari ini kami perkirakan IHSG masih berpotensi bergerak mixed didorong oleh penguatan bursa global dan regional, meski mendapat tekanan dari pergerakan harga minyak yang melemah," paparnya dalam riset.
Dalam risetnya dia menyebutkan Dow Jones ditutup menguat 1,2% ke 18,808 menyusul potensi munculnya regulasi yang melonggarkan pasar keuangan yang telah dijanjikan dalam kampanye Donald Trump.
Penurunan tarif pajak dan pembiayaan pemerintah juga diyakini akan menjadi katalis pertumbuhan US di masa yang akan datang. Data jobless claims tercatat dibawah konsensus namun tetap berada dalam trend menurun, mengindikasikan ekonomi US yang tetap stabil. Data ini mendukung the Fed untuk menaikkan suku bunganya dalam meeting-nya di bulan Desember nanti.
Adapun Harga minyak Brent ditutup melemah 1% ke US$ 45,8/barel setelah International Energy Agency (IEA) melaporkan produksi minyak OPEC tumbuh 230 ribu b/d menjadi sebesar 33,8 juta b/d di bulan Oktober.
Hal ini didorong oleh pemulihan produksi di Nigeria dan Libya serta produksi Irak yang mencapai titik tertingginya. Produksi Oktober ini lebih besar 1,3 juta b/d dibanding tahun lalu. Secara total, pasokan minyak EIA naik 800 ribu b/d, menjadi 97,8 juta b/d di bulan Oktober.]
"Investor menunggu hasil rapat OPEC yang dijadwalkan digelar tanggal 30 November, yang diberitakan akan membahas rencana pemangkasan produksi hingga 2%. IEA juga memprediksi surplus minyak masih akan berlanjut di tahun 2017 apabila OPEC tidak jadi memangkas produksinya," tambahnya.
Dari pasar Asia Pasifik, sebagian besar indeks acuan di wilayah tersebut dibuka menguat. EIDO ditutup melemah 4,5% semalam.