Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan bursa saham di Hong Kong berakhir menguat pada penutupan perdagangan hari ini, Selasa (8/11/2016), di saat para investor mengenyampingkan data perdagangan China yang lebih buruk dari ekspektasi serta fokus pada kemungkinan kemenangan Hillary Clinton dalam ajang pemilihan Presiden AS.
Pergerakan indeks Hang Seng ditutup naik 0,5% ke 22,909.47, setelah dibuka dengan penguatan 0,79% atau 180,51 poin di posisi 22.981,91.
Seperti dilansir Reuters hari ini, bursa saham global telah menguat setelah biro investigasi AS (FBI) menyatakan keputusannya tidak akan mengenakan dakwaan apapun terhadap Hillary atas penggunaan server email pribadi selama masa jabatannya sebagai Menteri Luar Negeri AS.
Berita tersebut mendorong kemungkinan kemenangan atas kampanyenya serta mengurangi kesempatan bagi rivalnya dari Partai Republik, Donald Trump, yang telah memicu ketidakpastian seputar pandangannya atas kebijakan luar negeri, perdagangan dan imigrasi.
Optimisme itu bahkan telah menutupi kecemasan seputar kesehatan ekonomi China, setelah rilis data terbaru menunjukkan penurunan ekspor dan impor negara tersebut pada Oktober yang lebih besar dari perkiraan.
Sebagian besar sektor di Hong Kong menguat, namun sektor energi harus melemah sejalan dengan turunnya harga batu bara thermal sebesar lebih dari 5%.