Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat 1,47% pada perdagangan hari ini, Rabu (23/4/2025). Di tengah melesatnya IHSG, sejumlah saham turut mencatatkan kenaikan signifikan pada hari ini.
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG membukukan kenaikan sebesar 1,47% menuju posisi 6.634,38 pada hari ini. Sepanjang perdagangan, IHSG dibuka di level 6.589,33 dan sempat menyentuh posisi tertingginya ke level 6.642,92, dengan posisi terendah di level 6.588,26.
Di tengah laju indeks komposit yang menghijau itu, sejumlah saham turut mengalami lonjakan harga yang signifikan dan masuk ke dalam 10 jajaran saham top gainers pada hari ini.
Saham paling cuan pada perdagangan hari ini ditempati oleh PT Chitose Internasional Tbk. (CINT) yang melesat 29,41% ke level Rp220 per saham.
Selanjutnya, saham PT Capitalinc Investment Tbk. (MTFN) melonjak 25% ke level Rp5 per saham. Mengekor di belakangnya, saham PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk. (DGNS) terbang 24,67% ke level Rp187 per saham.
Posisi berikutnya dalam jajaran top gainers IHSG pada hari ini diisi oleh saham PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk. (INET) naik 22,41% ke level Rp142, PT MDTV Media Technologies Tbk. (NETV) meningkat 22,11% ke level Rp232, PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk. (BTEK) naik 20% ke level Rp6 per saham.
Empat posisi terakhir ditempati oleh PT Fortune Indonesia Tbk. (FORU) naik 19,23% ke level Rp1.085, PT Perintis Triniti Properti Tbk. (TRIN) melesat 17,72% ke level Rp93, PT Himalaya Energi Perkasa Tbk. (HADE) naik 16,67% ke level Rp7 per saham, dan PT Buana Finance Tbk. (BBLD) yang meroket 15% ke level Rp690 per saham.
Dihubungi Bisnis, Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan upaya BI menahan suku bunga acuan BI Rate di level 5,75% justru berdampak positif terhadap kinerja saham di Indonesia.
"BI perlu menjaga nilai tukar rupiah agar tidak terus melemah. Salah satunya dengan menahan bunga acuan. Secara umum, bunga bertahan ini bagus untuk pasar saham agar rupiah tidak melemah," kata Hans saat dihubungi Bisnis, Rabu (23/4/2025).
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.