Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi sentiment negatif masih mewarnai pasar obligasi pada perdagangan Kamis (3/11/2016).
Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta mengatakan mayoritas imbal hasil di negara maju turun hingga dini hari tadi setelah FOMC meeting mengambil posisi yang tidak terlalu hawkish. Walaupun tetap optimistis dan ingin menaikkan FFR target di akhir tahun, tidak ada keyakinan yang ditunjukkan bahwa kenaikan suku bunga acuan akan konsisten dan agresif hingga tahun depan.
Turunnya harga minyak mentah juga membantu menurunkan ekspektasi inflasi global. Menurutnya, sentimen penurunan imbal hasil di negara maju tersebut diperkirakan menular ke pasar negara berkembang hari ini termasuk SUN yang hingga Rabu sore masih dilanda pelemahan.
Sentimen positif dari global walaupun terbatas diperkirakan bisa menahan sentimen negatif dari ekspektasi inflasi domestik yang terus naik. Ketidakpastian global masih tersedia untuk meminta pelemahan lanjutan di masa depan.
Selain FOMC meeting berikutnya yang hanya 6 minggu dari sekarang, hasil pemilu AS serta belum usainya masalah Deutsche Bank dan juga Brexit akan menjaga kewaspadaan investor di pasar obligasi.