Bisnis.com, JAKARTA- Indomitra Securities mengemukakan sejumlah data ekonomi global dan berita dan agenda obligasi domestik disorot pasar pada perdagangan hari ini, Selasa (1/11/2016).
Maximilianus Nico Demus. L, Head of Fixed Income Division Indomitra Securities dalam risetnya yang diterima hari ini, Senin (1/11/2016), mengemukakan data ekonomi dan berita serta obligasi yang disorot tersebut adalah:
Kalendar ekonomi global
US Personal Income naik dari sebelumnya 0,2% menjadi 0,3%. (Bloomberg)
US Personal Spending naik dari sebelumnya -0,1% menjadi 0,5%(Bloomberg)
US Chicago Purchasing Manager turun dari sebelumnya 54,2 menjadi 50,6. (Bloomberg)
US Dallas Fed Manf. Activity naik dari sebelumnya -3,7 menjadi -1,5. (Bloomberg)
UK Mortage Approvals naik dari sebelumnya 61.000 menjadi 62.900. (Bloomberg)
Euro CPI Estimate YoY naik dari sebelumnya 0,4% menjadi 0,5%. (Bloomberg)
Euro CPI Core YoY sama seperti sebelumnya 0,8%. (Bloomberg)
Euro GDP SA QoQ sama seperti sebelumnya di 0.3%. YoY sama seperti sebelumnya di 1,6%. (Bloomberg)
Japan Industrial Production MoM turun dari sebelumnya 1,3% menjadi 0,0%. YoY turun dari sebelumnya 4,5% menjadi 0,9%. (Bloomberg)
Japan Retail Trade YoY naik dari sebelumnya -2,2% menjadi -1,9%. (Bloomberg)
Japan Retail Sales MoM naik dari sebelumnya -1,2% menjadi 0,0%. (Bloomberg)
Japan Housing Starts YoY naik dari sebelumnya 2,5% menjadi 10%. (Bloomberg)
Berita obligasi domestik
PT Maybank Finance mengeluarkan obligasi tahap III senilai Rp1,1 triliun. Seri A senilai Rp 800 m, kupon 8,3%, durasi 3 tahun. Seri B senilai Rp 200 m, kupon 8.8%, durasi 5 tahun. (Kontan)
PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulsesbar) menerbitkan obligasi berkelanjutan I tahap II senilai Rp 450 m, kupon 9% durasi 5 tahun. (Kontan
EBA SPT PT Sarana Multigriya Financial - BTN senilai Rp 913 m di terbitkan dalam 2 seri, Seri A senilai Rp400 miliar kupon 8,15%, dan seri B senilai Rp513 miliar kupon 8,75%. (Kontan)
Pemerintah akan mengadakan lelang surat berharga syariah negara pada tanggal 1 November 2016 dengan target indikatif Rp3 triliun dengan seri SPNS19042017, PBS 13, PBS 14, dan PBS 12