Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi penurunan imbal hasil surat utang negara (SUN) masih terbatas seiring imbal hasil global yang berhenti turun.
Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta mengatakan imbal hasil global hingga dini hari tadi naik walaupun di saat yang bersamaan baik dollar index maupun harga minyak mentah turun.
Ketidakpastian stimulus ECB serta kenaikan FFR target the Fed yang peluangnya semakin naik masih tersisa untuk memberikan kekhawatiran di pasar obligasi global.
Dari domestik, pasca pemangkasan BI RR rate minggu lalu, sentimen positif kembali datang dari disahkannya APBN 2017 yang menargetkan rasio defisit terhadap PDB yang relatif rendah di kisaran 2,4%.
Akan tetapi sanggahan dari pejabat S&P mengenai rencana pemberian peringkat investasi untuk Indonesia, menggerus harapan tersebut yang sempat didengung-dengungkan oleh Menkeu beberapa waktu sebelumnya.
“Secara umum ruang penurunan imbal hasil SUN masih terbatas,” katanya dalam riset.