Bisnis.com, JAKARTA -- Bursa Efek Indonesia menargetkan rerata nilai transaksi harian pada 2017 mencapai Rp8 triliun.
Hal tersebut ditetapkan dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) Bursa Efek Indonesia pada Kamis (20/10/2016).
Nilai ini lebih tinggi dari rerata nilai transaksi harian revisi 2016 sebesar Rp6,6 triliun.
Asumsi indikator yang dipakai Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam menetapkan rerata nilai transaksi harian, salah satunya asumsi indikator makro ekonomi 2017.
Pertumbuhan ekonomi tahun depan diperkirakan di kisaran 5,1% dengan laju inflasi pada kisaran 4% +/- 1%.
Adapun, suku bunga acuan Bank Indonesia 7-day (Reverse) Repo Rate diperkirakan di level 5%.
Asumsi rerata nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada 2017 diproyeksi Rp13.300, dipengaruhi sentimen positif peningkatan investasi dari kalangan pemodal dalam dan luar negeri yang akan memperbaiki neraca pembayaran.
Fokus rencana kerja pada 2017 adalah pengembangan variasi layanan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas perusahaan tercatat.
BEI berharap dapat mencapai target 35 emiten baru pada tahun depan serta 60 perusahaan tercatat yang melakukan pencatatan tambahan (right issue dan saham bonus).
Target emisi obligasi yang dipatok BEI pada tahun depan sebanyak 55 emisi obligasi korporasi dan 98 obligasi negara.