Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas memprediksi tekanan jual surat utang negara pada pekan ini berpeluang mereda, meski penguatan terlihat sangat terbatas.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta mengatakan setelah selama 1 minggu naik mengikuti kenaikan imbal hasil obligasi di zona Euro, imbal hasil US Treasury mulai turun merespon kenaikan pertambahan tenaga kerja non-pertanian di September 2016 yang jauh di bawah harapan.
Dari zona Euro, fokus masih pada kekhawatiran pembelian obligasi ECB yang terbatasi peraturan walaupun mulai muncul harapan periode quantitative easing ECB akan diperpanjang hingga September 2017. Imbal hasil negara berkembang masih naik pada penutupan minggu lalu mengikuti kenaikan imbal hasil negara maju.
Di awal minggu ini, kenaikannya bisa tertahan sejalan dengan penurunan imbal hasil US Treasury walaupun tenor 10 tahun masih bertahan di atas 1,7% hingga penutupan Sabtu dini hari.
“Untuk SUN, yang juga terbawa arus pelemahan global, ekspektasi inflasi kembali naik setelah PLN menaikkan tarif listrik non-subsidi per Okt16 terutama akibat kenaikan harga minyak mentah. Tekanan jual SUN di minggu ini berpeluang mereda tetapi ruang penguatan terlihat sangat terbatas,” katanya dalam riset.
