Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kimia Farma (KAEF): Pembangunan Pabrik Bahan Baku Obat Dimulai

PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF) mulai melakukan pembangunan pabrik bahan baku obat atau Active Pharmaceutical Ingredient (API).
Konsumen melakukan transaksi di salah satu apotek Kimia Farma. /Bisnis.com
Konsumen melakukan transaksi di salah satu apotek Kimia Farma. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA— PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF) mulai melakukan pembangunan pabrik bahan baku obat atau Active Pharmaceutical Ingredient (API).

Adapun sebelumnya, KAEF telah membangun pabrik bahan baku garam farmasi Tahap I yang saat ini sudah selesai 100% pembangunannya dan akan dilanjutkan pembangunan tahap kedua di tahun ini juga dengan kapasitas yang lebih besar.

Keterangan resmi perseroan yang dipublikasikan Senin (10/10/2016) menyebutkan bahwa pembangunan pabrik bahan baku obat atau Active Pharmaceutical Ingredient (API) ini merupakan tindak lanjut dari kerja sama dengan pembentukan Joint Venture (JV) Company antara KAEF dengan PT Sungwun Pharmacopia Indonesia, perwakilan dari Sungwun Pharmacopia Co. Ltd dari Korea Selatan.

Perusahaan patungan yang diberi nama PT Kimia Farma Sungwun Pharmacopia didirikan pada 25 Januari 2016. Hari ini, proses Groundbreaking tanda dimulainya pembangunan Pabrik Bahan Baku Obat (API) yang berlokasi di Jl. Angsana Raya Blok A 06 – 001, Delta Silicon 1, Kawasan Industri Lippo Cikarang, Bekasi dengan luas 5.000 m2 dari 6 Ha yang disediakan.

Pabrik ini dibangun sesuai dengan standar Good Manufacturing Practice (GMP) dan diperkirakan akan selesai pada akhir tahun 2017. Adapun untuk komersialisasi hasil produksi Bahan Baku Obat Aktif (API) ini, direncanakan pada awal tahun 2018.

Untuk saat ini, jenis bahan baku obat yang akan diproduksi ada 8 yaitu, Simvastatin, Atorvastatin, Rosuvastatin, Pantoprazole, Esomeprazole, Rabeprazole, Clopidogrel dan Sarpogrelate dengan total kapasitas produksi 30 ton per tahun. Produksi Bahan Baku Obat ini untuk memenuhi 100% kebutuhan seluruh industri farmasi di Indonesia untuk ke delapan bahan baku tersebut dan selebihnya untuk pasar ekspor.

Selain memproduksi Bahan Baku Obat Aktif (API), pabrik ini juga akan memproduksi High Function Chemical (HFC) yang dapat digunakan sebagai bahan baku kosmetika dan food suplemen, yang seluruh hasil produk HFC ini akan di ekspor ke Korea, Jepang dan Amerika.

Alasan perseroan memilih Sungwun Pharmacopia Co., Ltd sebagai rekan kerja sama karena mereka memiliki teknologi untuk memproduksi Bahan Baku Obat (API) serta melakukan alih teknologi dan alih pengetahuan tentang produksi Bahan Baku Obat.

Selain itu, pihak Korea Selatan juga memberikan jaminan pembelian produk dengan sistem take or pay atas seluruh hasil produk yang dihasilkan, karena mereka telah memiliki jaringan pasar yang cukup luas yaitu di Jepang dan Amerika.

Dengan adanya alih teknologi dan alih pengetahuan ini, diharapkan Indonesia ke depan dapat memiliki kemampuan untuk mengembangkan Bahan Baku Obat secara mandiri dengan melakukan riset dan pengembangan, khususnya untuk pengembangan Bahan Baku Obat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Riendy Astria

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper