Bisnis.com, JAKARTA--Tingginya lonjakan harga batu bara sejak awal tahun perlu diwaspadai rawan koreksi.
Analis PT Recapital Securities Kiswoyo Adi Joe, menilai harga batu bara telah mencapai level terlampau tinggi bila dibandingkan dengan harga minyak mentah dunia.
"Sudah tinggi banget itu, lebih tinggi dari harga minyak. Siap-siap ada koreksi," katanya saat dihubungi Bisnis.com, Rabu (5/10/2016).
Dia menilai, penguatan lebih tinggi harga batu bara akan terjadi secara terbatas. Kebutuhan akan sumber bahan bakar untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Indonesia dan menyambut musim dingin, dinilai menjadi sumber utama penguatan.
Dari bursa komoditas, harga batu bara kontrak Desember 2016 di Rotterdam telah melesat 70,99% sepanjang tahun berjalan ke level US$73,10 per metrik ton. Level tersebut menjadi harga tertinggi sejak akhir 2014.
Pada perdagangan Rabu (5/10/2016), harga batu bara kontrak Desember 2016 di bursa Rotterdam menguat 0,14% sebesar 0,1 poin. Sepanjang September, harga batu bara melesat 11,08% sebesar 6,80 poin ke level US$68,15 per metrik ton.