Bisnis.com, ANYER - Direktur SDM dan Corporate Administration PT Chandra Asri Petrochemical Tbk Suryandi mengatakan kemajuan pembangunan pabrik styrene butadine rubber telah mencapai 32 persen per Juni 2016.
"Pembangunan sejauh ini masih sesuai jadwal dan diharapkan rampung serta beroperasi pada 2016," kata Suryandi, dalam gathering media di Anyer, Kabupaten Tangerang, Minggu (25/9/2016).
Menurut dia, dalam proyek ini Chandra Asri telah menempatkan ekuitas sebesar 54 miliar dolar AS ke dalam PT Syntetic Rubber Indonesia (SRI) perusahaan patungan dengan Michelin.
SRI telah menunjuk Toyo Enginering dan PT Inti Karya Persada Teknik untuk melaksanakan pembangunan menggunakan kontrak EPC (engineering, procurement, dan construction).
Diungkapkan juga saat ini kontraktor telah merampungkan pekerjaan drainase, serta tengah memasuki tahap pembangunan rak pipa, pekerjaan konstruksi sipil, struktur, dan pemasangan tiang pancang.
Kehadiran pabrik SBR akan memberikan nilai tambah kepada produk butadiene dan styrene monomer menghasilkan produk karet sintetis (syntetic rubber) yang akan digunakan industri ban dalam negeri.
Ban yang menggunakan bahan karet sintetis diklaim minim polusi suara, lebih awet, dan lebih ramah lingkungan, ujar dia.
Chandra Asri, kata Suryandi, merupakan pemimpin pasar di Indonesia untuk produk-produk ethylene 42 persen, polyethylene 25 persen, polypropylene 30 persen, dan styrene monomer 100 persen.
Suryandi juga menyatakan pembangunan pabrik SBR tidak akan terganggu dengan melambat ekonomi global sebagai akibat terus melemah harga minyak dan gas di luar negeri.
Suryandi memastikan kehadiran pabrik SBR nantinya akan memberikan dampak yang luar biasa bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia, sehingga pelaksanaan pembangunannya akan terus dikawal agar rampung pada waktunya.
Pembangunan Pabrik Styrene Butadine Rubber Chandra Asri Capai 32%
Direktur SDM dan Corporate Administration PT Chandra Asri Petrochemical Tbk Suryandi mengatakan kemajuan pembangunan pabrik styrene butadine rubber telah mencapai 32 persen per Juni 2016.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
1 jam yang lalu
Historia Bisnis: Upaya Grup Djarum Jaga Dominasi di BCA
6 jam yang lalu