Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar mata uang yen Jepang terhadap dolar AS mengalami pelemahan terbesar bulan ini setelah Bank of Japan (BOJ) mengubah fokus kebijakan moneternya dari memperluas suplai uang menjadi kontrol kurva imbal hasil (yield curves).
Pergerakan mata uang yen terpantau melemah 0,55% atau 0,56 poin ke posisi 102,26 per dolar AS pada pukul 13.55 WIB.
Nilai tukar yen sebelumnya dilaporkan drop hingga mencapai 102,79 per dolar AS dan melemah terhadap mata uang utama lainnya, setelah Gubernur BOJ Haruhiko Kuroda dan jajarannya menyatakan bahwa target basis keuangan (monetary base) yang sebelumnya ditetapkan pada kenaikan tahunan senilai 80 triliun yen (US$780 miliar) dapat berfluktuasi dalam jangka pendek.
Dalam ulasan pertemuan kebijakan dua harinya yang berakhir hari ini, BOJ juga memutuskan mempertahankan suku bunga negatif 0,1% serta menyatakan kemungkinan memperpanjang suku bunga negatif apabila diperlukan.
Segenap anggota bank sentral tersebut juga berkomitmen memperluas basis keuangan hingga tingkat inflasi stabil di atas target 2%.
“Rencana BOJ tentang meningkatkan jumlah uang primer hingga inflasi mencapai 2% telah melemahkan yen. Kita perlu menunggu beberapa hari untuk melihat jika pelemahan yen akan berlanjut,” ujar Roger Bridges, Kepala strategi global untuk suku bunga dan mata uang dari Nikko Asset Management Co. di Australia, seperti dilansir Bloomberg hari ini (21/9/2016).