Bisnis.com, JAKARTA— NH Korindo Securities Indonesia memprediksi kurs rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Selasa (20/9/2016) bergerak di kisaran resisten 13.125 serta support 13.165.
Kepala Riset NHKSI Reza Priyambada mengatakan kemarin rupiah terlihat bergerak menguat cenderung terbatas, merupakan imbas dirilisnya hasil Inflasi AS.
Dikemukakan rilis Inflasi AS di akhir pekan yang cenderung positif, membuat laju dolar AS bergerak terbatas. Inflasi bulan Agustus 0,2% berada di atas ekspektasi konsensus ekonom sebesar 0,1%.
Dolar AS melemah terhadap pound sterling (-0.25%), dan euro (-0,23%). Namun menguat terhadap yuan (+0,21%).
Hal tersebut, ujarnya, berimbas pada terbatasnya pergerakan rupiah. Investor cenderung berhati-hati terhadap aset mata uang risiko mengantisipasi kenaikan suku bunga acuan AS. Mengingat bank sentral AS (Federal Reserve) menggelar rapat pada 20-21 September 2016.
Rupiah kemarin sempat menguat tajam di area 13.130, rapi rupiah kembali terkena aksi profit taking. Sehingga terlihat bergerak kembali flat menuju harga pembukaan.
“Rupiah diperkirakan masih akan cenderung bergerak variatif. Antisipasi pembalikan arah melemah,” kata Reza.