Bisnis.com, JAKARTA— Hari ini, pemerintah kembali menggelar lelang penjualan lima seri surat berharga syariah negara (SBSN) atau sukuk negara. Diprediksi, seri PBS006 dan PBS009 bakal jadi idola.
Berdasarkan keterangan resmi Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan menyatakan pemerintah akan melakukan lelang SBSN atau sukuk pada 20 September 2016.
Seri SBSN yang akan dilelang adalah seri SPN-S dan SBSN PBS berbasis proyek (Project Based Sukuk) untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2016. Target penerbitan adalah senilai Rp4 triliun dengan seri – seri yang akan dilelang adalah sebagai berikut :
- Surat Perbendaharaan Negara Seri SPN-S21032017 (Diskonto; 21 Maret 2017);
- Project Based Sukuk seri PBS009 (7,75000%; 25 Jan 2018);
- Project Based Sukuk seri PBS006 (8,25000%; 15 Sep 2020);
- Project Based Sukuk seri PBS011 (8,75000%; 15 Agt 2023);
- Project Based Sukuk seri PBS012 (8,87500%; 15 Nov 2031).
Analis fixed income PT MNC Securities I Made Adi Saputra mengatakan berdasarkan kondisi pasar sukuk menjelang pelaksanaan lelang, maka diperkirakan jumlah penawaran yang masuk akan berkisar antara Rp10 triliun-15 triliun dengan jumlah penawaran terbesar akan didapati pada PBS006 dan PBS009.
Adapun tingkat imbal hasil yang akan dimenangkan pada lelang hari ini adalah sebagai berikut :
Surat Perbendaharaan Negara Seri SPN-S210320177 berkisar antara 5,96875% - 6,06250%
- Project Based Sukuk seri PBS009 berkisar antara 6,40625% - 6,50000%
- Project Based Sukuk seri PBS006 berkisar antara 6,71875% - 6,81250%
- Project Based Sukuk seri PBS011 berkisar antara 7,18750% - 7,28125%
- Project Based Sukuk seri PBS012 berkisar antara 7,53125% - 7,62500%
Lelang dibuka hari Selasa, tanggal 20 September 2016 pukul 10.00 WIB dan ditutup pukul 12.00 WIB. Hasil lelang akan diumumkan pada hari yang sama.
Pada kuartal III/2016, pemerintah telah menerbitkan SBSN melalui lelang senilai Rp21,87 triliun dari total penerbitan Surat Berharga Negara yang sebesar Rp100,87 triliun
.jpg?w=300&h=221)
