Bisnis.com, JAKARTA— Total utang luar negeri (ULN) Indonesia per Juli 2016 menurut data Bank Indonesia mencapai US$324,2 miliar, tumbuh tipis 0,13% MoM atau 6,39% YoY.
Pertumbuhan ULN tersebut masih didorong oleh ULN pemerintah dan Bank Sentral yang mencapai US$159,7 miliar, tumbuh 0,63% MoM atau 18,73% YoY. Sedangkan, ULN swasta masih melanjutkan tren penurunannya, menyentuh level US$164,5 miliar per Juli 2016 atau -0,36% MoM atau -3,35% YoY.
Hal ini mendorong kontribusi ULN swasta turun dari 50,99% pada Juni menjadi 50,74% pada Juli, dan sebaliknya kontribusi utang pemerintah dan Bank Sentral meningkat dari 49,01% menjadi 49,26%.
Sementara, kontraksi ULN swasta di sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan meningkat menjadi –18,7% YoY pada Juli, begitu juga dengan posisi ULN di sektor keuangan, persewaan & jasa perusahaan dari –5,7% menjadi –7,8%.
Kemudian, ULN swasta di sektor bangunan meningkat dari 12,5% YoY menjadi 20,2% YoY. ULN untuk modal kerja kontraksinya terlihat mengalami penurunan, begitu juga dengan investasi.
“Hal ini antara lain mengindikasikan perkembangan positif dari proyek-proyek infrastruktur yang pembangunannya terus didorong oleh pemerintah,” papar HP Financials dalam risetnya yang diterima, Selasa (20/9/2016).