Bisnis.com, JAKARTA— Penurunan imbal hasil surat utang negara (SUN) diprediksi mulai bergerak terbatas pada perdagangan Jumat (9/9/2016).
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta mengatakan harapan tambahan stimulus oleh keputusan bank sentral Eropa (European Central Bank/ECB) ternyata gagal sehingga mendorong imbal hasil, terutama di Eropa, untuk naik cukup signifikan malam kemarin.
Menurutnya, itu cukup untuk mendorong imbal hasil global untuk naik, termasuk US Treasury yang juga terbantu data initial jobless claims yang turun signifikan, salah satu indikator membaiknya pasar tenaga kerja AS.
Dari domestik, membaiknya pertambahan uang tebusan tax amnesty menekan ketakutan pelebaran defisit APBN 2016 walaupun saat ini Pemerintah sudah siap untuk melakukan pemangkasan anggaran lagi jika pelebaran defisit tidak terhindarkan. Dia menilai, posisi uang tebusan tax amnestyakhir Sep16 akan menjadi acuan utama.
“Dari pasar SUN imbal hasil mulai turun terbatas dan posisi kepemilikan asing belum kembali ke atas 39%, menandakan sentimen positif domestik belum jauh menungguli sentimen negatif dari risiko fiskal,” katanya dalam riset.
Adapun, fokus saat ini perlahan mulai beralih ke FOMC meeting serta RDG BI rate di minggu keempat September 2016.