Bisnis.com, JAKARTA— Kinerja pembiayaan perusahaan multifinance sedikit melambat pada Juli 2016 yaitu tumbuh 0,4% YOY menjadi Rp371,03 triliun setelah mencatat pertumbuhan 0,8% pada bulan sebelumnya.
Berdasarkan data yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK), seluruh lini pembiayaan mengalami perlambatan. Pertumbuhan anjak piutang melambat dari 17,5% YOY pada Juni 2016 menjadi 13,7% YOY pada Juli 2016, sedangkan pembiayaan konsumen sebagai kontributor terbesar (70%) juga tumbuh melambat dari 4,8% menjadi 4,7% YOY ke level Rp 260,73 triliun.
Kontraksi pembiayaan sewa guna usaha meningkat dari -9,7% menjadi - 10,8% atau turun ke level 98,94 triliun, terendah dalam empat tahun terakhir.
Bank Indonesia akhir bulan lalu telah menerbitkan peraturan mengenai pembiayaan kendaraan bermotor yaitu uang muka paling rendah sebesar 20% untuk 2W dan 20% untuk 4W atau lebih yang diperuntukkan bagi kegiatan produktif, sedangkan untuk 4W tujuan konsumtif uang muka paling rendah 25%.
“Relaksasi terhadap peraturan down payment kendaraan bermotor tersebut tentunya dapat menjadi salah satu faktor yang dapat mendorong kinerja lini consumer finance kedepan, di tengah berlanjutnya tekanan pembiayaan leasing seiring harga komoditas yang masih melemah dan belum pulihnya sektor pertambangan,” katanya dalam riset HP Financials yang dikutip Rabu (7/9/2016).