Bisnis.com, JAKARTA - Tekanan aksi jual di saham-saham perusahaan minyak membawa indeks lebih lemah, dengan indeks S&P 500 mengapus penguatan Agustus.
Sementara itu, dolar AS terus menguat seiring para trader menunggu data pekerja AS di tengah spekulasi terkait penaikan suku bunga AS.
Sektor energi melemah seiring harga minyak mentah di New York diperdagangkan di bawah US$45 per barel seiring data menunjukkan cadangan di AS meningkat melebihi proyeksi para analis pekan lalu.
Indeks S&P 500 turun 0,2% ke level 2.170,95 pada penutupan perdagangan Rabu (31/8/2016) setelah mencetak penguatan bulanan lima kali berturut-turut dan menyentuh rekor tertinggi pada 15 Agustus.
"Saham-saham komoditas diperdagangkan dengan 'perasaan', dan masih tedapat kemungkinan sedikit drama hari ini," ujar John Stoltzfus, Chief Market Strategist Oppenheimer & Co. di New York.
Lebih lanjut dia mengatakan pasar tingggal menunggu data non-farm payroll AS.