Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia mempresiksi ruang kenaikan imbal hasil surat utang negara (SUN) masih ada meski dibatasi oleh data ekonomi AS yang buruk.
Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta mengatakan spekulasi kenaikan FFR target pasca pernyataan hawkish Yellen di Jackson Hole memaksa imbal hasil obligasi di pasar global naik serentak. Imbal hasil SUN juga terus naik hingga Senin sore. Sementara, di sisi lain prospek pelebaran defisit APBN semakin mengancam.
Selain pendapatan tax amnesty yang masih di bawah target, pencapaian pajak hingga Agustus 2016 juga hanya 44% sehingga memaksa Pemerintah untuk menambah utang baru di 2016.
“Ruang kenaikan imbal hasil SUN masih ada walaupun bisa dibatasi oleh data ekonomi AS yang buruk,” katanya dalam riset.
Adapun, fokus juga beralih ke inflasi Agustus 2016 yang diperkirakan kembali turun ke bawah 3% YoY, yang merupakan satu-satunya berita positif untuk SUN saat ini.