Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KINERJA ADRO: Laba Bersih Adaro Energy Naik 2,48%

Di tengah tekanan harga komoditas tambang batu bara, perusahaan milik duo taipan Edwin Soeryadjaya dan Boy Thohir, PT Adaro Energy Tbk. membukukan kenaikan laba bersih 2,48% pada paruh pertama tahun ini.
Presdir Adaro Energy Garibaldi Boy Thohir saat berkunjung ke redaksi Bisnis Indonesia, Kamis (15/10)/JibiPhoto-Endang Muchtar
Presdir Adaro Energy Garibaldi Boy Thohir saat berkunjung ke redaksi Bisnis Indonesia, Kamis (15/10)/JibiPhoto-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA--Di tengah tekanan harga komoditas tambang batu bara, perusahaan milik duo taipan Edwin Soeryadjaya dan Boy Thohir, PT Adaro Energy Tbk. membukukan kenaikan laba bersih 2,48% pada paruh pertama tahun ini.

Direktur Utama Adaro Energy Garibaldi Thohir mengatakan adanya peningkatan dalam dinamika pasar batu bara termal akhir-akhir ini, ditopang oleh rasionalisasi pasokan di negara-negara utama penghasil batu bara serta permintaan yang berkelanjutan.

Hingga semester I/2016, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk perseroan mencapai US$122,11 juta atau meningkat dari periode yang sama tahun lalu US$119,15 juta.

"Kami tetap meyakini bahwa penurunan pasar saat ini bersifat siklikal dan bahwa fundamental jangka panjang bat7u bara tetap kokoh," katanya dalam keterangan pers, Senin (29/8/2016).

Pendapatan usaha emiten bersandi saham ADRO itu terkoreksi 15,95% menjadi US$1,17 miliar bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu US$1,39 miliar.

Akan tetapi, beban pokok pendapatan berhasil ditekan sebesar 20,56% menjadi US$873,12 juta dari US$1,09 miliar. Sehingga, laba kotor meningkat tipis 1,23% menjadi US$302,68 juta dari US$298,99 juta.

Harga jual rerata batu bara ADRO turun 17% pada semester I/2016 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Volume penjualan sepanjang Januari-Juni 2016 juga stagnan sebanyak 27,1 juta ton.

Produksi batu bara anak usaha PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) milik taipan Edwin Soeryadjaya itu mencapai 25,9 juta ton. Hingga akhir tahun, perseroan membidik target produksi batu bara sebanyak 52-54 juta ton.

Paruh pertama tahun ini, royalti yang dibayaran kepada pemerintah turun 19% menjadi US$118 juta seiring dengan koreksi pendapatan. Royalti meliputi 14% dari total beban pokok pendapatan dalam enam bulan pertama 2016.

Seperti diketahui, Adaro Energy dimiliki oleh orang terkaya ke-33 di Indonesia versi majalah Forbes, Edwin Soeryadjaya dengan kekayaan US$930 juta. Adaro juga digenggam oleh pengusaha terkaya ke-42 di Tanah Air, Garibaldi Thohir atau akrab disapa Boy Thohir dengan kekayaan US$605 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper