Bisnis.com, JAKARTA- NH Korindo Securities Indonesia memprediksi kurs rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Senin (22/8/2016) bergerak di kisaran support 13.208 serta resisten 13.134.
“Rupiah dapat berpeluang kembali melemah. Tetap cermati sentimen yang ada,” kata Kepala Riset NHKSI Reza Priyambada dalam risetnya.
Dikemukakan rupiah kembali melemah jelang rapat dewan gubernur Bank Indonesia di bulan Agustus.
Mulai stabilnya ekonomi domestik, membuat BI selaku Bank Sentral mempunyai ruang yang cukup untuk kembali menurunkan tingkat suku bunga acuannya.
Akan tetapi, ujarnya, keadaan ini dijadikan momentum pelaku pasar untuk kembali melakukan aksi jual terhadap rupiah.
“Apalagi laju dolar AS sedang berbalik menguat,” kata Reza.
Hangatnya pembicaraan terkait kenaikan tingkat suku bunga AS membuat laju dolar mampu menguat terhadap euro, dolar Selandia Baru, serta rupiah. Namun, masih melemah terhadap pound sterling dan yen.
Reza mengemukakan jelang perubahan suku bunga acuan dari BI rate menjadi 7-day reverse repo yang angkanya lebih rendah, kurang memberikan dorongan bagi rupiah untuk menguat.
Angka inflasi AS yang turun serta notulensi rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada pekan ini yang tidak terburu-buru menaikan suku bunga, terimbangi dengan desakan beberapa kepala The Fed untuk segera meningkatkan suku bunga.
“Imbasnya laju dolar AS cenderung menguat, dan rupiah pun tertekan,” ujarnya.