Bisnis.com, JAKARTA— Waterfront Securities Indonesia mengemukakan aksi sejumlah emiten menjadi perhatian pasar pada perdagangan hari ini, Senin (22/8/2016).
Octavianus Marbun, Analis PT Waterfront Securities Indonesia dalam risetnya yang diterima hari ini, mengemukakan emiten tersebut adalah:
- SHIP dapat pinjaman US$6,72 juta dari BBRI
PT Sillo Maritime Perdana Tbk (SHIP) meraih dua fasilitas pendanaan senilai USD6,72 juta dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Fasilitas pinjaman yang diperoleh mencakup pinjaman refinancing sebanyak USD3,5 juta dan bank garansi senilai USD3,22 juta. Pinjaman akan digunakan untuk membiayai drydock atau pemeliharaan kapal-kapal perseroan. Sebelumnya, SHIP telah mengalokasikan belanja modal sebanyak US$16 juta. Sebanyak US$15 juta diantaranya digunakan untuk perbaikan kapal.kapal ini baru selesai September 2016 nanti. Sehingga pada kuartal IV/2016 sudah bisa jalan lagi sehingga bisa menghasilkan pendapatan. Untuk kebutuhan belanja modal, SHIP sudah mendapat komitmen pinjaman dari PT Bank KEB Hana sebanyak USD15 juta. Hingga saat ini perseroan sudah menarik pinjaman USD5 juta.
- SOCI dapat pinjaman sindikasi US$180 juta
PT Soechi Lines Tbk (SOCI) telah melakukan penandatanganan perjanjian fasilitas pinjaman sindikasi pada 16 Agustus 2016 lalu. Fasilitas pinjaman sindikasi yang diraih sebesar US$180 juta. Perseroan menandatangani perjanjian tersebut bersama-sama dengan anak usahanya yakni PT Armada Bumi Pratiwi Lines, PT Armada Maritime Offshore, PT Inti Energi Line, PT Multi Ocean Shipyard, PT Putra Utama Line, PT Sukses Maritime Line, PT Sukses Osean Khatulustiwa Line dan PT Selaras Pratama Utama. Jangka waktu fasilitas pinjaman sindikasi adalah lima tahun. Fasilitas ini akan digunakan untuk tujuan refinancing pinjaman-pinjaman, belanja modal dan modal kerja perseroan serta anak usaha. Dengan adanya pinjaman ini maka akan meningkatkan likuiditas keuangan perseroan.
- MAPI bayar bunga obligasi Rp18,13 miliar
PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) telah melakukan pembayaran bunga obligasi berkelanjutan I tahap II tahun 2014 ke-10 pada 19 Agustus 2016. Total nilai pembayaran bunga sebesar Rp18.132.500.000 yang terdiri untuk pembayaran bunga seri A Rp10.082.500.000 dan seri B sebesar Rp8.050.000.000. Nominal obligasi seri A sebesar Rp370.000.000.000 dengan bunga 10,9% per tahun dan seri B bernominal Rp280.000.000.000 dengan bunga 11,5% per tahun.
- Target pembiayaan WOMF pada semester II Rp3,3 triliun
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOMF) terus meningkatkan kinerja untuk mencapai target pembiayaan sebesar Rp3,3 triliun pada semester II-2016. Hal itu untuk mencapai target keseluruhan penyaluran pembiayaan sebesar Rp6 triliun sampai akhir 2016. Sampai semester I-2016, WOMF baru menyalurkan pembiayaan sebesar Rp2,7 triliun dan perlu bekerja lebih keras di semester II-2016 untuk mencapai target penyaluran pembiayaan sebesar Rp6 triliun. Perseroan masih optimis dapat mencapai target tersebut di semester II-2016.
- Konstruksi pabrik feronikel ANTM terus berjalan
Konstruksi proyek pembangunan pabrik feronikel Haltim (P3FH) PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) terus berjalan setelah proses rights issue di akhir tahun 2015. Sementara progress Proyek Perluasan Pabrik Feronikel Pomalaa (P3FP) yang akan selesai di tahun 2016 sudah mencapai 99,69%. P3FP akan meningkatkan kapasitas produksi feronikel dari 18.000-20.000 TNi menjadi 27.000-30.000 TNi per tahun. Sedang progres Proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR), ANTM terus melanjutkan diskusi dengan PT INALUM (Persero) dan mitra strategis.
- Per Juni, rugi bersih KRAS berkurang menjadi US$87,54 Juta
PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) masih mencatat rugi sebesar US$87,54 juta hingga periode 30 Juni 2016 meski rugi itu turun dibandingkan kerugian US$134,93 juta pada periode sama tahun sebelumnya. Pendapatan neto turun menjadi US$659,15 juta dari pendapatan neto US$677,23 juta pada periode Juni tahun sebelumnya. Penurunan beban pokok pendapatan menjadi US$559,23 juta dari US$716,12 juta membuat laba bruto diraih US$99,92 juta dari rugi bruto yang diderita US$38,88 juta tahun sebelumnya